Neutron Yogyakarta

Efek Anginnya Merusak yang Dilewati

Efek Anginnya Merusak yang Dilewati

RADAR MAGELANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIJ menyampaikan kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh tropical cyclone Herman atau siklon tropis Herman. Kecepatannya 55 knot di sebelah barat daya Pulau Jawa yang berakibat terjadi pola konvergensi dan perlambatan udara.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Jogjakarta Warjono mengatakan, kondisi itu mempengaruhi peningkatan suplai udara di wilayah Pulau Jawa. Awan konvektif meningkat dan mempengaruhi kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jawa. “Dari analisa BMKG, diprediksi masih akan aktif hingga 4 April 2023,” ujarnya kemarin (31/3).

Pertumbuhan awan di sebelah barat Gunung Merapi terlihat beberapa hari terakhir. Awan towering terlihat di sekitar Turi (Sleman) dan area Magelang, berpotensi menuju arah Kota Jogja, Bantul, dan Gunungkidul. Hal ini menandakan akan ada hujan lebat pada keesokan harinya.
“Hujannya tidak lama, tetapi efek dari angin yang justru cenderung merusak di wilayah yang dilewatinya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIJ Biwara Yuswantan mengatakan, pihaknya mewaspadai dampak dari siklon Herman. Beberapa hari belakangan ini dampak angin kencang membuat pohon tumbang, atap rumah beterbangan hingga rumah roboh.

“Sebagaimana informasi BMKG yang pada saat ini dampak dari siklon Herman, kita tetap perlu waspada cuaca ekstrem,” ujarnya.
Biwara menyebut angin kencang dampak dari cuaca ekstrem tidak bisa diprediksi pergerakannya. Namun melalui rekam jejak dapat dipetakan pergerakannya dan dilakukan antisipasi.

“Kita gak tahu akan mengarah ke mana, tapi dari rekam sejarah ada beberapa tempat yang itu di waktu lalu juga tertimpa cuaca ekstrem. Oleh karena itu pengurangan resiko di daerah itu yang punya pengalaman terkena, saya kira penting bagi mereka diperhatikan,” jelasnya. (lan/laz/sat)

Lainnya

Exit mobile version