RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat ada sebanyak 34 titik terdampak bencana angin kencang yang terjadi pada Kamis sore (31/3). Dari jumlah tersebut 18 titik diantaranya merupakan bangunan rumah.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan, sebanyak 34 titik itu tersebar di tujuh kalurahan dari lima kapanewon. Di antaranya Kapanewon Banguntapan tercatat ada 14 titik terdampak di Kalurahan Tamanan, serta lima titik di Kalurahan Wirokerten.
Kemudian Kapanewon Pleret ada satu titik kejadian di Kalurahan Pleret.
Kapanewon Jetis tepatnya di kalurahan Trimulyo tercatat ada tiga titik dampak kejadian. Lalu di Kapanewon Sewon, di kalurahan Bangunharjo terdampak dua titik dan Panggungharjo sebanyak satu titik. Serta di Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan terdampak satu titik.
Ia membeberkan, dari total 34 titik itu sedikitnya ada 18 rumah rusak. Lalu tempat usaha yang rusak ada satu titik, jaringan internet yang rusak satu titik, jaringan listrik yang sempat terputus ada enam titik, pohon tumbang yang menutup akses jalan tujuh titik, dan yang menimpa kendaraan satu titik. “Untuk kerugian materi estimasi sementara sebesar Rp 14 juta rupiah. Data titik kejadian juga dimungkinkan masih akan bertambah,” ujar Aka kepada Radar Jogja, kemarin (31/3).
Dalam laporannya, Kepala Pelaksana BPBD DIJ Biwara Yuswantana menyatakan, kejadian angin kencang di sebagian wilayah Jogjakarta diawali dengan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (30/3) sekitar pukul 13.30. Kemudian terjadi angin kencang disertai petir di wilayah Bantul dan Kota Jogja pada pukul 14.30. Hujan kemudian berakhir pada pukul 15.40.
Pihaknya mencatat ada sebelas titik dampak kejadian angin kencang di wilayah Kota Jogja dan sebanyak 21 titik di kabupaten Bantul. Menghadapi kemungkinan dampak bencana hidrometeorologi beberapa hari kedepan, Biwara memastikan, pihaknya akan menaruh perhatian lebih dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap segala peringatan dini informasi cuaca.
Kemudian juga melakukan pemangkasan pohon dengan kondisi lapuk dan memiliki cabang berlebih. Upaya itu dilakukan untuk meminimalisir potensi ancaman atau korban jiwa akibat pohon tumbang ketika terjadi angin kencang. “Kami juga himbau kepada masyarakat jika terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longsor dan daerah aliran sungai,” ucap Biwara. (inu/bah/sat)