Neutron Yogyakarta

Tetap Waspadai Cuaca Ekstrem Siang-Sore

Tetap Waspadai Cuaca Ekstrem Siang-Sore
Proses evakuasi material yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kota Jogja.(BPBD KOTA JOGJA UNTUK RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Sebab, Tropical Cyclone Herman dimungkinkan terjadi selama beberapa hari ke depan. Terutama saat hari siang menjelang sore.

Supervisor Pusdalops PB BPBD Kota Jogja Fuad Al Amin membeberkan informasi dari BMKG. Berdasar pantauan citra radar cuaca serta hasil analisa dinamika atmosfer-laut, menunjukkan kejadian hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Kejadian itu menimpa wilayah Kota Jogja dan Kabupaten Bantul.

“Hal ini juga dipengaruhi dengan adanya Tropical Cyclone Herman di sebelah barat daya Pulau Jawa, tepatnya di Samudera Indonesia. Terpantau tekanan 984 hPa dengan kecepatan angin 50 knot (100 km/jam) yang mengakibatkan terbentuknya pola konvergensi dan perlambatan udara,” ujarnya saat dihubungi Radar Jogja kemarin (31/1).

Fuad melanjutkan, diprediksi cuaca ekstrem akibat siklon tropis Herman akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Sebab berdasar analisa perkembangan dinamika atmosfer-laut, masih dimungkinkan terjadinya kondisi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang. “Potensi kejadian cuaca ekstrem lebih berpotensi terjadi pada siang hingga sore hari,” paparnya.

Oleh sebab itu, Fuad mengimbau masyarakat untuk melakukan antisipasi kejadian serupa. Mulai dari meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika BMKG sudah memberikan peringatan dini dan informasi cuaca. Selain itu memangkas pohon lapuk dan cabang berlebih. Lantaran dapat berpotensi jadi ancaman ketika terjadi angin kencang.

“Masyarakat juga sebaiknya menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longsor, dan daerah aliran sungai saat terjadi hujan deras disertai angin kencang,” pesannya.

BPBD Kota Jogja pun mencatat, setidaknya ada 12 kerusakan akibat hujan lebat disertai angin kencang pada Kamis sore. Kejadian meliputi pohon tumbang, atap terbang, dan atap roboh.

Terpisah, Petugas Dinas Perdagangan (Dinper) Kota Jogja melakukan pemantauan pohon-pohon di pasar. Terutama pohon dengan dahan yang rindang dan usia tua. Menyusul robohnya tiga pohon di Pasar Giwangan.
Petugas Administrasi Lapangan Dinper Kota Jogja Sumarno membeberkan, pihaknya telah melakukan evakuasi sesaat setelah terjadinya pohon tumbang di Pasar Giwangan. “Kami ditelepon ada pohon roboh di atas genting, terus dipotong, dinaikkan ke truk,” sebutnya.

Sumarno menyebut, proses evakuasi sempat berhenti, karena petugas tidak dapat mengangkut material ke TPST Piyungan. Sehingga baru dilanjutkan kemarin pagi (31/3). “Kami lanjutkan evakuasi pohon yang sudah miring untuk dipotong,” paparnya.

Terkait mitigasi kebencanaan, ia telah melakukannya. Pohon di bagian barat telah dilakukan pemangkasan. Tapi dibenarkan pohon di sebelah timur belum diperlakukan sama. “Rencana pemangkasan lagi setelah Lebaran. Karena saat puasa nggak pada kuat,” ucapnya.

Petugas rencananya juga akan melakukan pemangkasan terhadap pohon di Pasar Terban. Usia pohon pun selanjutnya akan jadi perhatian. (fat/laz/sat)

Lainnya

Exit mobile version