Neutron Yogyakarta

Mensos Risma Minta BBPPPKS Maksimalkan Pelayanan

Mensos Risma Minta BBPPPKS Maksimalkan Pelayanan
TINJAUAN: Menteri Sosial Tri Rismaharini saat melakukan kunjungan ke Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (BBPPPKS) DIJ kemarin (3/4).(IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA )

RADAR MAGELANG – Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (BBPPPKS) DIJ mendapat evaluasi dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Dalam hal ini, Risma meminta agar balai lebih memaksimalkan pelayanan terhadap penerima manfaat dan mengoptimalkan fungsi lahan.

Risma pun mengaku, kementerian akan mendorong BBPPPKS tidak hanya berkutat pada bidang pendidikan dan pelatihan aparatur sipil negara (ASN) saja. Namun juga harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Maka dari itu, melalui peraturan menteri sosial (permensos), BBPPKS bisa dibuat menjadi sentra pelayanan.

Menurut Risma, pelayanan yang harus ditingkatkan adalah pelayanan terhadap penyandang disabilitas mental. Sampai saat ini, BBPPPKS DIJ belum memiliki dokter atau psikiater. Padahal di balai tersebut ada penerima manfaat yang mengalami disabilitas mental. Terkait dengan hal itu, pihaknya pun berkordinasi dengan UMY.

“Agar bisa menyediakan psikiater atau bisa dijadikan tempat praktik mahasiswa. Kemudian saya juga minta agar lahan di sini itu lebih optimal, lalu pelatihannya bisa lebih bervariatif bagi para penerima manfaat,” beber Risma usai kunjungan kemarin (4/4).

Sementara itu, Kepala BBPPPKS DIJ Eva Rahmi Kasim menyatakan, bantuan kepada penerima manfaat sifatnya sementara. “Ibu menteri berharap mereka bisa mandiri dan tidak menerima bantuan lagi,” ujar Eva. (inu/eno/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)