RADAR MAGELANG – MAN 2 Kulonprogo menggelar Obrolan Rasional Aktual Spiritual Intelektual (ORASI) Kebangsaan bersama KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah, di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Kampus Pusat MAN 2 Kulonprogo, Selasa (4/4).
Gus Miftah menyebut, orasi ini merupakan kali pertama dilaksanakan pada Ramadan 1444 H ini. Tujuannya menangkal paham radikalisme dan memantapkan nilai-nilai ideologi Pancasila bagi kalangan pelajar. “Saya mengajak seluruh pelajar menjauhi, menghindari juga memerangi radikalisme,” tegasnya.
Menurutnya, di DIJ bentuk radikalisme yang dilakukan remaja salah satunya berupa kejahatan jalanan (klitih), beberapa juga terjadi di Kulonprogo. Sementara Jogjakarta sejak dulu dikenal sebagai kota pelajar dan kota budaya, namun kini lebih dikenal sebagai provinsi yang intoleran dalam beragama, ada juga yang menyebut provinsi klithih. “Nah generasi muda memiliki kewajiban menjaga dan mengembalikan nama baik provinsi kita tercinta ini,” ujarnya.
Dijelaskan, cinta Tanah Air adalah bagian dari iman. Pelajar sebagai warga negara juga memiliki hak dan kewajiban menjaga negara. Caranya pahami kenapa harus mencintai Indonesia, sebab di negara ini lahir, hidup dan besar. Maka sudah sewajarnya dan wajib mencintai dan menjaga NKRI. “Mari ambil hikmah ibadah puasa kali ini, belajar mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, berlomba dalam kebaikan dan prestasi,” jelasnya.
Ditegaskan, harus pandai juga memilih teman, pilihlah teman yang bisa mengingatkan kepada Allah SWT, jika kemudian melakukan kesalahan dan berada pada jalan yang tidak benar mau dan bisa menegur juga mengingatkan. Pilih teman yang tidak senang berbuat maksiat. Sehingga tidak tertular dan melakukan perbuatan maksiat. “MAN 2 Kulonprogo sangat keren, selain sebagai sekolah juga mengajarkan nilai agama, sudah berprestasi di tingkat nasional. Jadi, Lanjutkan!,” tegasnya.
Kepala Kanwil Kemenag DIJ Masmin Afif juga mengajak semua untuk mencegah radikalisme dan menjaga kebhinekaan. Perbedaan harus menciptakan persatuan, semangat itu harus terus dirawat. “Jaga moderasi dalam beragama, hidup berdampingan dengan penganut agama lain, toleransi dan tetap saling hormat menghormati di tengah perbedaan,” ucapnya.
Kepala MAN 2 Kulonprogo Hartiningsih menambahkan, pihaknya sangat bersyukur Gus Miftah melakukan orasi di sekolahnya. “Kegiatan ini satu bagian rangkaian Harlah Ke-56 MAN 2 Kulonprogo,” harapnya. (tom/din/sat)
