Neutron Yogyakarta

Boleh Bagikan Zakat, tapi Harus Tertib

Boleh Bagikan Zakat, tapi Harus Tertib
GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Sepanjang Jalan Letjend Suprapto sampai Perempatan Ngabean, Ngampilan, Kota Jogja macet, kemarin (11/4). Itu akibat panjangnya antrean warga demi demi sebuah amplop berisi uang Rp 100 Ribu dari salah satu pengusaha bakpia di kawasan itu. Mayoritas pengantre itu adalah pengojek online (ojol).

Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Sumadi menegaskan, Pemkot Jogja tidak melarang aktivitas pembagian zakat. Mengingat kegiatannya merupakan hal positif. “Pembagian zakat boleh-boleh saja,” ujarnya di Burza Hotel, Mantrijeron.

Sumadi menilai, zakat merupakan amalan yang dapat membantu sesama. Sebab yang merasa memiliki rezeki lebih, menyumbangkan pada yang kurang mampu. “Tapi kami sangat berharap pembagian tertib tidak usek-usekan,” cetusnya.
Sumadi pun berharap, kegiatan zakat memperhatikan imbauan pemerintah. Untuk turut menjaga situasi tetap kondusif, setelah badai Covid-19. “PPKM sudah dibuka, tapi tetap pakai masker dan sebagainya. Sehingga kondisi yang melandai setelah Lebaran malah ada lonjakan. Kami sangat tidak berharap itu,” tegasnya.

Sumadi pun menekankan pentingnya menelisik penerima zakat. Sebab sifatnya yang berbeda dengan tunjangan hari raya (THR). “Kalau pekerja itu wajibnya dari perusahaan,” ucapnya.

Sumadi juga membeberkan, ada delapan golongan yang berhak menerima zakat. Mereka adalah fakir, miskin, amil, mu’allaf, ruqab, gharim, fi sabilillah, dan ibnu sabil. “Zakat itu untuk delapan nas yang sudah ditentukan itu,” tandasnya.
Di lokasi, Radar Jogja sempat mendapat larangan, untuk tidak mendokumentasikan aktivitas bagi zakat. Namun diketahui, kegiatan yang berlokasi di bekas pabrik Tegel Kunci ini telah berlangsung sejak Senin (10/4). Kemudian akan berlangsung sampai Kamis (13/4) mendatang.

Akibat dari aktivitas pembagian zakat ini, aparat sampai menutup akses Jalan Letjen Suprapto menuju Perempatan Ngabean. Selain itu, kemacetan juga menyebar di area sekitar TKP. Seperti Jalan KS Tubun yang merupakan pusat bakpia di Kota Jogja. Akses Jalan KS Tubun pun sempat mengalami penutupan sementara. (aga/fat/din/sat)

Lainnya