Neutron Yogyakarta

Tegaskan Rekrutmen Polri Jauh dari KKN

Tegaskan Rekrutmen Polri Jauh dari KKN
VERIFIKASI : Pengukuran tinggi badan para peserta pendaftaran calon anggota Polri di Mapolda (14/4).(MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Pendaftaran calon anggota Polri berlangsung di Polda DIJ kemarin (14/4). Meski sudah memasuki jadwal akhir pendaftaran, antusias pendaftar masih tinggi. Sejak pendaftaran dibuka pada 4 April 2023, diikuti lebih dari 2.000 pendaftar.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda DIJ Kombes Pol Nanang Djunaedi mengatakan, instruksi dari pusat, pendaftaran yang harusnya ditutup hingga 14 April ini telah diundur hingga 17 April. Namun sebutnya pendaftaran masih tinggi. Tahapannya setelah mendaftar, melengkapi berkas kemudian dilanjutkan dengan tahap verifikasi. “Termasuk mengukur tinggi badan dan berat badan,” kata dia di sela kegiatan pendaftaran, kemarin (14/4).

Dijelaskan, pendaftaran yang dilakukan terpadu. Meliputi, Akademi Polri (Akpol), Bintara dan Tantama. Pendaftaran Bintara melalui beberapa seksi jalur yaitu Bintara Polisi Tugas Umum (PTU), Kompetensi Khusus Tenaga Kesehatan (Komsus nakes), Bintara Brimob dan Polisi Air (Polair). Serta Pendaftaran Tantama meliputi Brimob dan Polair.

Verifikasi pada hari terakhir ditutup pukul 00.00. Seluruh peserta yang akan verifikasi diharapkan tidak menumpuk di hari akhir. Kemudian hari menjelang penutupan agar dimanfaatkan dengan baik. “Sehingga bisa mendapatkan animo banyak, calon anggota polri yang berkualitas baik,” beber Nanang.

Rangkaian selanjutnya, peserta mengikuti kegiatan fakta integritas pada 18 April. Perbedaannya dengan tahun lalu fakta integritas akan digelar terbuka. Dengan menghadirkan orang tua, seluruh peserta, juga pengawas internal maupun eksternal dari seluruh panitia.

Kemudian, peserta bersama-sama membuat surat pernyataan yang dituangkan dalam kesepakatan integritas bersama. Komitmen memegang teguh prinsip bersih bertanggung jawab dan humanis, clean and clear.

Dia juga menegaskan, kepada peserta dan orang tua bahwa rekrutmen anggota polri, tidak ada panitia yang menghubungi untuk membantu meluruskan anaknya. Dipastikan tidak ada kolusi korupsi dan nepotalisme (KKN) pada rim Polri. “Dan memastikan di dalam kegiatan sosialisasi masyarakat dengan pilar menjanjikan anaknya dengan meluluskan menjadi anggota Polri,” ujarnya. Lanjut dia, panitia telah diawasi oleh internal maupun eksternal. Ditegaskan rekrutmen atas kemampuan.

Muhammad Anugrah Gosen, 18, warga Tangkilan, Sidoarum, Godean, Sleman, salah satu peserta mengaku tertarik mejadi Polisi sejak kecil sesuai cita-citanya. “Untuk persiapan yang dilakukan latihan rutin, empat bulan sebelumnya,” ujar dia. (mel/bah/sat)

Lainnya