RADAR MAGELANG – Menunggu kadang kala menjadi aktivitas membosankan. Terlebih saat berada di kawasan yang notabene memberikan pelayanan seperti kantor pemerintah.
Kondisi ini direspons Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul sebagai peluang. Salah satunya dengan menyediakan ruang pojok baca digital (pocadi) di ruang publik.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul Kisworo mengatakan, pocadi merupakan bantuan hibah dari Perpustakaan Nasional RI Tahun 2022. Tidak hanya buku bacaan namun juga ada komputer, tablet, TV LED, serta akses internet.“Pocadi merupakan perpustakaan atau tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak, buku digital (e-book),” kata Kisworo akhir pekan kemarin.
Dia berharap pocadi dapat meningkatkan indeks literasi masyarakat dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing. Penempatannya harus berada di luar area Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gunungkidul.”Dengan harapan dapat mendekati area pelayanan publik atau tempat berkumpulnya masyarakat. Ruang pojok digital ditempatkan di ruang pengurusan SKCK Polres Gunungkidul,” terangnya.
Menurutnya paket pocadi terdiri atas buku siap layan sejumlah 350 judul 700 eksemplar. Beserta satu paket besar perabot kelengkapan dan 1 paket perangkat TIK. Jumlah bantuan senilai Rp 232.691.594.
Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan, penempatan pocadi di Gedung Paramatika Satwika dinilai sangat tepat. Sebab tempat tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk melakukan kegiatan pembuatan dan pengurusan SKCK. “Setiap hari rata-rata 100 orang datang. Selama menunggu proses kami harapkan dapat mengunjungi pocadi. Kesempatan membaca buku, mengakses internet,” kata Edy.
Pihaknya menginstruksikan kepada jajaranya untuk membuka pocadi selama jam layanan Polres Gunungkidul. Sehingga harapan masyarakat, pelajar maupun mahasiswa dapat mencari bahan bacaan atau pembelajaran yang mereka butuhkan.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyebut wilayahnya memiliki sebanyak 30,91 persen usia produktif atau usia sekolah yang membutuhkan banyak literasi. Pihaknya berharap masyarakat mampu beradaptasi dan memanfaatkan pojok-pokok baca.“Pojok baca mandiri di Gunungkidul saat ini tercatat ada 415. Pocadi baru satu. Jangan segan untuk memanfaatkan fasilitas ini,” kata Sunaryanta. (gun/din/sat)