Neutron Yogyakarta

Siapkan 168,2 Km Jalan Penyangga Mudik

Siapkan 168,2 Km Jalan Penyangga Mudik
JALUR UTAMA: Pemudik saat mulai berdatangan di kawasan Terminal Jombor kemarin (16/4). Ruas ini menjadi jalur utama Jogja-Sleman-Tempel untuk mudik Lebaran.(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA )

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bekerja sama dengan Polresta Sleman dan Kodim Sleman menyiapkan jalur penyangga mudik Lebaran. Sepanjang 168,2 kilometer (km) jalur tikus disiapkan untuk mengurai kemacetan apabila terjadi kepadatan lalu lintas di jalur utama.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, jalur tikus tersebut merupakan jalur alternatif yang dapat dimanfaatkan warga sebagai jalur mudik maupun akses ke destinasi wisata. Antara lain jalur Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan. Kemudian Jalan Klangon-Godean-Tempel-Mlati, lalu dilanjutkan dengan jalur Balangan-Dekso-Denggung-Besi Jangkang-Koroulon hingga Jogonalan. Selanjutnya, ruas Jogja- Godean-Nanggulan.

“Ini disiapkan apabila jalur utama terdiri dari ruas Jogja-Sleman-Tempel, Jogja-Prambanan, Jogja-Prambanan-Wonosari, dan ruas Jogja-Wates ramai, dapat memanfaatkan jalur-jalur ini,” beber Kustini belum lama ini.

Untuk menyambut kedatangan pemudik maupun wisata ke DIJ termasuk ke Sleman sebanyak 5,9 juta orang, juga dilakukan pembenahan jalan. Kustini menyebut, melalui aduan jalan rusak di Lapor Sleman, sudah dilakukan penambalan jalan. “Saat ini kondisinya, hampir 90-95 persen membaik. Bisa dilalui pengguna kendaraan dengan nyaman,” sebutnya.

Adapun kesiapan sarana dan prasarana perhubungan, akan didirikan sejumlah posko induk untuk monitoring lalu lintas jalan. Antara lain Posko Induk di area traffic control system (ATCS) di simpang empat Syiantikara, simpang empat UNY, simpang empat Ngablak, simpang empat Pasar Stan, simpang empat Tajem, serta simpang tiga Pamungkas dan Kolombo. “Kami selalu bekerja sama dengan polresta dan polsek setempat. Serta bersinergi dengan stakeholder,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arip Pramana menyebutkan, berdasarkan prediksi puncak arus mudik lebaran dimulai antara 19-20 April. Kemudian puncak arus balik diprediksi dua hari pasca-Lebaran. “Kami akan melakukan pemantauan bersama tim gabungan, personel lain,” sebutnya. (mel/eno/sat)

Lainnya

Exit mobile version