Neutron Yogyakarta

Pelayanan Kesehatan Tetap Beroperasi 24 Jam

Pelayanan Kesehatan Tetap Beroperasi 24 Jam
RADAR MAGELANG – Selama libur Lebaran pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman tetap buka 24 jam. Hal ini berlaku pada rumah sakit umum daerah, rumah sakit di Kabupaten Sleman dan puskesmas. “Kami menyediakan kesiapsiagaan pelayanan kesehatan mulai 19-25 April, 24 jam,” terang Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Pendopo Parasamya, belum lama ini. Danang mengatakan, pelayanan kesehatan tidak ada perubahan. Masyarakat bisa mengakses kesehatan saat lebaran. Dia mengimbau, RS tetap menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kesehatan baik spesialis dokter maupun bidan agar berjaga on time 24 jam. Termasuk tetap menyiapkan RS khusus ibu dan anak. Adapun RS yang tetap beroperasi selama cuti bersama hari raya Idul Fitri yakni, RS sardjito, RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RS Akademik UGM, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa, RSU Sakina Idaman dan RSU Muhammadiyah Gamping. Demikian juga Puskesmas tetap beroperasi seperti biasa. Untuk Puskesmas rawat inap masih dibuka seperti biasa, 24 jam. Sementara Puskesmas non rawat inap dibuka mulai pukul 07.30-20.00 pada 19-25 april. Untuk emergency atau keadaan darurat, di siapkan call center melalui Sleman Emergency Service (SES). “Jika masyarakat membutuhkan pelayanan darurat kesehatan dapat menghubungi nomor 02748609000 atau 08112668900,” sambungnya. Demikian juga untuk kejadian luar biasa (KLB), dapat menghubungi kontak call center Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Direktur RSUD Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, meski RS tetap buka, namun untuk pelayanan poliklinik tutup mulai 20-25 April. Tetapi untuk unit gawat darurat (UGD), pelayanan hemodialisa dan rawat inap tetap buka seperti biasa.”Intinya kami siap,” tegasnya. Lanjut dia, termasuk saat kondisi emergency lainnya, jika dibutuhkan transportasi untuk mengangkat pasien pihaknya siap. “Serta jika terjadi kecelakaan dan KLB kami siap dengan SES,’’ tandasnya. (mel/din/sat)

RADAR MAGELANG – Selama libur Lebaran pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman tetap buka 24 jam. Hal ini berlaku pada rumah sakit umum daerah, rumah sakit di Kabupaten Sleman dan puskesmas. “Kami menyediakan kesiapsiagaan pelayanan kesehatan mulai 19-25 April, 24 jam,” terang Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Pendopo Parasamya, belum lama ini.

Danang mengatakan, pelayanan kesehatan tidak ada perubahan. Masyarakat bisa mengakses kesehatan saat lebaran. Dia mengimbau, RS tetap menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kesehatan baik spesialis dokter maupun bidan agar berjaga on time 24 jam. Termasuk tetap menyiapkan RS khusus ibu dan anak.

Adapun RS yang tetap beroperasi selama cuti bersama hari raya Idul Fitri yakni, RS sardjito, RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RS Akademik UGM, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa, RSU Sakina Idaman dan RSU Muhammadiyah Gamping. Demikian juga Puskesmas tetap beroperasi seperti biasa. Untuk Puskesmas rawat inap masih dibuka seperti biasa, 24 jam.

Sementara Puskesmas non rawat inap dibuka mulai pukul 07.30-20.00 pada 19-25 april. Untuk emergency atau keadaan darurat, di siapkan call center melalui Sleman Emergency Service (SES). “Jika masyarakat membutuhkan pelayanan darurat kesehatan dapat menghubungi nomor 02748609000 atau 08112668900,” sambungnya. Demikian juga untuk kejadian luar biasa (KLB), dapat menghubungi kontak call center Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Direktur RSUD Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, meski RS tetap buka, namun untuk pelayanan poliklinik tutup mulai 20-25 April. Tetapi untuk unit gawat darurat (UGD), pelayanan hemodialisa dan rawat inap tetap buka seperti biasa.”Intinya kami siap,” tegasnya.

Lanjut dia, termasuk saat kondisi emergency lainnya, jika dibutuhkan transportasi untuk mengangkat pasien pihaknya siap. “Serta jika terjadi kecelakaan dan KLB kami siap dengan SES,’’ tandasnya. (mel/din/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)