Neutron Yogyakarta

Pernah Jual Tiga Seragam Liverpool dengan Total Rp 120 Juta

Pernah Jual Tiga Seragam Liverpool dengan Total Rp 120 Juta
Dok. Nanang Akhmad untuk Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Mengidolakan sebuah klub sepak bola tak lengkap bila tanpa mengoleksi kaus jersey pemainnya. Termasuk yang mengumpulkan kaus jersey yang kualitasnya sama dengan yang dikenakan sang pemain, atau biasa disebut ‘original’.

GREGORIUS BRAMANTYO, Jogja, Radar Jogja

Nanang Akhmad adalah salah satu kolektor jersey sepak bola. Mayoritas koleksinya adalah jersey Liverpool karena ia adalah pendukung dari klub berjuluk The Reds itu. Yang istimewa, jersey koleksinya adalah jersey matchworn. Alias jersey yang pernah dipakai oleh sang pemain. Jersey yang pernah dikenakan Mohamed Salah, Alisson Becker, Alberto Moreno, dan Jordan Henderson berhasil masuk ke daftar koleksinya.

Pada mulanya, Nanang mendapatkan jersey ori pertamanya saat memenangkan sebuah lelang amal pada 2015. Di mana jersey tersebut adalah jersey original timnas Spanyol. Ia pun dibuat takjub dengan kualitas dari jersey ori. Nanang menyadari ada banyak perbedaan antara jersey original dan KW. Mulai dari kualitas bahan, hingga detail-detail dalam jerseynya. “Akhirnya setelah itu jadi ketagihan beli jersey ori dan masuk komunitas,” katanya kepada Radar Jogja, Jumat (14/4).

Pada tahun 2018, Nanang memenangkan lelang amal yang digelar Liverpool untuk korban gempa dan tsunami Palu. Ia lalu mendapatkan jersey matchworn milik Alberto Moreno yang digunakan sang pemain saat laga fase grup Liga Champions musim 2018/19 melawan Napoli.

Nanang mengatakan, jersey ori bisa didapat dari berbagai cara. Terutama untuk jersey matchworn. Di antaranya bisa didapat dari sesama kolektor, marketplace seperti eBay, atau lewat lelang resmi yang digelar oleh klub.

Koleksi jersey Liverpool yang dimiliki Nanang sudah hampir lengkap dari tahun ke tahun. Namun, pria itu sengaja untuk belum melengkapi koleksinya dengan alasan untuk menjaga gairah mengoleksinya. “Sengaja belum saya beli karena kalo dibeli nanti habis gairahnya. Sengaja untuk menjaga passion agar tetap hidup,” tuturnya. Jersey yang ia maksud adalah jersey home Liverpool tahun 1980 dengan kerah V berwarna putih dan sponsor Hitachi di dada.

Dengan banyaknya jersey yang dimiliki, Nanang memilih tempat tersendiri untuk menyimpan koleksinya. Ia mendirikan toko bernama Lorkali yang terletak di Jalan Selokan Mataram CT 3 no. 5C, Caturtunggal, Depok, Sleman, utara kampus UGM. Selain untuk menyimpan koleksinya, Lorkali juga dijadikan tempat untuk tempat keberlangsungan jual-beli.

Pria 34 tahun ini mengaku pernah menjual tiga jersey Liverpool dengan total Rp 120 juta. Ketiga jersey tersebut adalah matchworn. Masing-masing adalah jersey home Liverpool tahun 1995 dengan nama punggung Phil Babb. Lalu jersey home Liverpool tahun 1993 dengan nama punggung Michael Thomas dan jersey away Liverpool tahun 1993.

Ketiga jersey tersebut ia jual kepada kolektor asal Thailand yang terus-terusan ngebet untuk membeli jersey tersebut. Yang sebelumnya memang Nanang tawarkan lewat media sosialnya. “Tapi sudah dapat gantinya, ada lagi yang lebih murah. Jadi jersey bisa jadi investasi juga,” ucap ayah dua anak ini.

Baginya, jersey matchworn adalah jersey yang istimewa. Sampai-sampai jersey tersebut tak boleh dicuci dan digunakan, hanya dipajang saja. Sebab jersey matchworn semakin lama akan semakin mahal harganya. “Pernah mau dicuci sama ibu saya tapi nggak saya bolehin. Justru kotornya itu yang bikin harganya mahal,” jelasnya. Sementara jersey yang boleh digunakan dan dicuci adalah replika dan player issue.

Menurut Nanang, tips yang paling penting untuk mengoleksi jersey adalah sabar dan telaten. Sebab mengoleksi jersey harus step by step. “Jangan tiba-tiba langsung dapat banyak, cepat bosennya kalau kita cepat dapat ‘puncak’. Harus sabar, kalau nggak sabar ya habis kita,” ujar warga Klitren, Gondokusuman, Kota Jogja ini. (din)

Lainnya