Neutron Yogyakarta

Jenazah Fida Auni Ditemukan di Pantai Widuri

Jenazah Fida Auni Ditemukan di Pantai Widuri
EVAKUASI: Jenazah Fida Auni yang merupakan korban lakalaut Pantai Parangtritis pada Rabu (26/4) lalu dibawa oleh Tim SAR. Warga Subang, Jawa Barat itu ditemukan pada Jumat (28/4) siang.(DOKUMENTASI SAR SATLINMAS WILAYAH III BANTUL)

RADAR MAGELANG – Setelah hilang sejak Rabu (26/4) lalu, Fida Auni,14 korban kecelakaan laut (laka laut) di Pantai Parangtritis akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah remaja laki-laki asal Subang, Jawa Barat itu ditemukan di Pantai Widuri, Kretek, Bantul pada kemarin (28/4).

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul Muhammad Arief Nugraha mengatakan, jasad Fida Auni ditemukan 3 kilometer dari lokasi kejadian. Tepatnya di Pantai Widuri yang letaknya ada di sebelah barat Pantai Parangkusumo.

“Jasad korban ditemukan sekitar pukul 12.40 oleh tim SAR gabungan. Lalu dibawa pos pada pukul 13.00 untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait,” ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (28/4).

Sebagaimana diketahui, laka laut di Pantai Parangtritis itu bermula ketika Fida Auni bersama keluarganya datang ke pantai sekitar pukul 09.00. Saat itu korban bersama dua temannya Muhammad Nabil,16; dan Ziyan Gini,12 langsung bermain air di kawasan pantai.

Namun tanpa disadari ketiganya terbawa arus laut dan terseret palung laut hingga ke tengah laut. Petugas yang saat itu berjaga di lokasi langsung melakukan penyelamatan. Dua korban bernama Muhammad Nabil dan Ziyan Gini berhasil diselamatkan. Namun nahas bagi Fida Auni, bocah laki-laki itu tidak berhasil selamat.

“Terkait dengan penyebab laka laut, diduga para korban kurang mengindahkan peringatan tentang bahaya palung laut di pantai selatan,” terang Arief.
Dengan adanya kejadian tersebut, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengimbau, wisatawan yang datang ke Pantai Parangtritis tidak mandi atau bermain air hingga ke tengah laut. Hal itu penting agar wisatawan bisa terhindar dari kecelakaan laut atau tenggelam akibat terseret ombak.

Menurutnya, kawasan pantai di kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan berupa titik palung di sejumlah titik pesisir pantai. Sehingga ia berharap para wisatawan tidak tergoda dari yang awalnya hanya sekedar bermain di pinggir lalu kemudian berjalan sampai ke tengah laut.
“Memang tanpa disadari arus laut bawah bisa menarik tubuh sampai ke tengah laut, sehingga apabila pengunjung tidak bisa berenang, maka akan tergulung arus dalam dan terseret ombak,” ungkapnya. (inu/bah/sat)

Lainnya

Exit mobile version