Neutron Yogyakarta

Program Mudk dan Balik Gratis Disambut Antusias

Program Mudk dan Balik Gratis Disambut Antusias
MEMBANTU WARGA: Suasana pelepasan bus balik dari Terminal Giwangan, Kota Jogja menuju berbagai kota tujuan kemarin (28/4). Program ini dicanangkan Kementerian Perhubungan.(SITI FATIMAH/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Ratusan pemudik asal Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) berkumpul di Terminal Giwangan kemarin pagi (28/4). Ditemani alunan dangdut, mereka menunggu pemberangkatan bus balik menuju tanah rantau.
Salah satu pemudik yang berdendang sebelum kembali ke perantauan adalah Ida. Dia sebetulnya asli Klaten, Jawa Tengah. Tapi suaminya merupakan warga Wonosari, Gunungkidul. Dia bersyukur, tahun ini bisa ikut program mudik gratis. “Alhamdulillah bisa bertemu orang tua,” ujarnya.

Ida mengaku sangat terbantu oleh program mudik dan balik gratis yang dicanangkan Kementerian Perhubungan. Baginya, merantau di Tanah Tinggi, Tangerang, Banten perlu merogoh kocek Rp 600 ribu untuk satu bangku menuju Jogja. Sementara anggota keluarganya ada lima orang. “Ya kalau beli sendiri sudah Rp 3 juta. Itu belum sawerannya (memberi THR bagi sanak di kampung, Red),” kelakarnya.

Karena itu Ida mengapresiasi program ini. Sebab dia tinggal duduk manis, sudah sampai Jogja. Berikut kendaraan yang juga dibantu angkutannya. “Alhamdulillah sangat bermanfaat. Stresnya dari Tangerang sudah hilang,” cetusnya.

Warsana juga mengapresiasi program ini. Dia mudik bersama tiga anggota keluarga lainnya. “Saya mudik berempat. Hemat biaya. Saya dari Kampung Rambutan, kalau pulang ke Jogja sekitar Rp 400 ribu,” sebut pria yang sudah empat kali ikut program itu.

Direktur Prasarana Transportasi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Popik Montanasyah menyatakan, program ini salah satunya bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan. Di samping itu, kegiatan ini berdampak positif dalam mengurai kemacetan. “Menurut evaluasi pemerintah, telah terjadi sinergi baik dalam momen mudik tahun ini. Bahkan, relatif lebih lancar dari tahun kemarin. Semoga arus balik juga demikian,” sebutnya.
Popik mengatakan, lancarannya mudik tahun ini pun tidak terlepas dari sinergi lintas sektor. Termasuk operator, sopir, PO, dan pemudik itu sendiri. “Karena menaati ketentuan aturan kesehatan dan ketertiban yang mewujudkan keberhasilan,” ujarnya.

Dalam pelepasannya kemarin, ada sebanyak 25 bus yang diberangkatkan dari Terminal Giwangan. Namun, total peserta yang mengikuti rangkaian program ini mencapai 24 ribu peserta. Mereka difasilitasi mudik ke 28 kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIJ, Jawa Timur, Lampung, dan Palembang. “Dalam arus balik, ada delapan kota tujuan. Jumlah yang digunakan 126 bus balik. Untuk sepeda motor ada 900 unit diberangkatkan dengan 30 truk untuk balik menuju lima kota tujuan. Salah satunya, Terminal Giwangan di Kota Jogja,” paparnya. (fat/din/sat)

Lainnya