Neutron Yogyakarta

Promosikan Dagangan melalui Live Streaming

Promosikan Dagangan melalui Live Streaming

RADAR MAGELANG – Kemajuan teknologi dinilai memudahkan pedagang untuk melakukan promosi. Salah satunya pedagang di Pasar Beringharjo yang mulai memasarkan dagangnya dengan sistem online memanfaatkan perkembangan sosial media.

Salah satu pemilik toko aksesoris dan perlengkapan baju pengantin di Pasar Beringharjo, Novi Aprianingrum mulai adaptif dengan sistem digital dalam memasarkan produknya. Teranyar, Novi memasarkan dagangannya secara digital melalui live streaming dengan aplikasi Tiktok dan Shopee.

“Awalnya itu karena pandemi datang, pasar jadi sepi dan kami mulai adaptif dengan sistem jual di marketplace, lalu perlahan kami juga mulai menjual dengan cara live streaming untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” jelasnya pada Radar Jogja, kemarin (28/4).

Diakui Novi, saat ini tokonya melakukan penjualan melalui live streaming secara reguler setiap hari. Dalam pelaksanaannya, Novi mengakomodir para karyawan tokonya untuk mengelola akun sosial media dan sistem penjual secara digital.

Deny Prasetyo, salah satu karyawan toko milik Novi mengaku mulai mencoba berjualan live di aplikasi sekitar bulan Desember 2022 silam. “Awal live itu Desember, namun itu belum rutin, sekitar sebulan terakhir ini sudah rutin untuk live setiap hari dengan sistem rolling, karena ada beberapa karyawan setiap karyawan umumnya live selama satu sampai dua jam sehari,” tuturnya.

Deny membeberkan, dalam satu hari umumnya berjualan lewat aplikasi selama hampir lima jam terhitung sejak pukul 10.00 pagi hingga pukul 15.00. Hal tersebut juga menyesuaikan dengan jam operasional toko yang buka mulai pukul 08.00 dan tutup pukul 16.00.

Berkat diadakannya sistem digital dalam penjualan, diakui Novi maupun Deny, toko Dewi Sri milik Novi mengalami peningkatan penjualan yang cukup siginifikan, apalagi justru bisa menjangkau pembeli yang lebih luas dari berbagai daerah di Indonesia.

“Pembelinya makin beragam kan karena digital seperti ini, dan kami juga menyiapkan beragam promo dan diskon yang bisa didapatkan saat bertransaksi secara online, jadi itu cukup bisa mendongkrak penjualan kami,” beber Novi.
Novi sendiri memiliki cerita yang cukup banyak dengan berbagai pembeli yang akhirnya datang secara langsung ke tokonya setelah sebelumnya hanya bertransaksi secara online.

“Banyak yang datang ke toko sambil cerita kalau mereka sebelumnya beli lewat live atau marketplace, dan rata-rata juga dari luar Jogja, ketika mereka ke Jogja disempatkan mampir untuk beli ke sini,” terangnya (cr1/bah/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)