Neutron Yogyakarta

Kematian akibat Covid-19 Sepuluh Kasus Per Hari

Kematian akibat Covid-19 Sepuluh Kasus Per Hari
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Khamidah Yulianti (Kiri).(MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman masih menemukan kasus warga meninggal akibat Covid-19. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, sejak awal Januari 2023 angkanya kurang dari sepuluh kasus per harinya.

“Hari ini saya mendapat kabar, di Kapanewon Tempel ada satu lagi yang meninggal karena Covid-19. Berarti kita masih harus tetap waspada terhadap Pandemi Covid-19 ini walau pun secara grafik tidak terlalu membahayakan tetapi tidak ada salahnya untuk mengantisipasi,” ungkap Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (4/5).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Khamidah Yulianti menyebutkan, jika dilihat dari data Dinkes DIJ, Kabupaten Sleman selalu unggul penambahan angka kasusnya. Disebutnya rangking pertama dari kabupaten dan kota lainnya di DIJ.

“Yang terakhir kemarin per tanggal 3 Mei, dari dinas (kesehatan, Red) DIJ, Sleman dikabarkan ada penambahan sekitar 12 kasus dari sebelumnya lima kasus,” ungkap Yuli.

Nah hasil dari pantauannya, angka kematian terkonfirmasi Covid-19 tercatat tiga persen dari jumlah keseluruhan sejak awal Januari lalu. Dengan kasus per harinya rata-rata di bawah sepuluh kasus. Mereka yang meninggal itu, dibarengi dengan penyakit kormobid.

Dijelaskan, kasuistik Covid-19 belum dilakukan pemeriksaan. Sehingga belum terpantau varian virusnya. Apakah tergolong varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16. Menurutnya kewajiban mengirimkan ke laboratorium itu dari rumah sakit atau dari Dinkes DIJ yang kemudian dikirim ke Jakarta. Sepengetahuannya, varian baru tersebut belum terdeteksi di DIJ.

“Nah, kalau yang meninggal di Tempel, belum masuk laporannya ke dinas (Dinkes, Red),” bebernya. Dia mengimbau, masyarakat agar tetap taat terhadap protokol kesehatan. Mengenakan masker menjadi kebutuhan. Sebab meski kasusnya landai Covid-19 masih menjadi pandemi, bukan endemi. “Jadi perlu diwaspadai,” ungkapnya. (mel/bah/sat)

Lainnya