Neutron Yogyakarta

Puluhan Baliho Melintang di Jalan Magelang

Puluhan Baliho Melintang di Jalan Magelang
(ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Puluhan baliho berukuran jumbo di area Jalan Magelang membahayakan masyarakat. Posisi baliho melintang di jalan, sewaktu-waktu bisa roboh dan memakan korban jiwa.

Pantauan Radar Jogja di lokasi, puluhan baliho melintang di sebelah kanan dan kiri jalan. Tersebar mulai dari batas Kota Jogja menuju flyover Jombor.
Terlihat sangat kontras. Sebab di area jalan perkotaan, baliho terlihat tertib dan tidak melanggar. Diketahui masuk dalam wilayah Pemkot Jogja.

Namun begitu masuk area Jalan Magelang yang merupakan jalan nasional, posisi baliho melanggar aturan. Melintang dan sangat membahayakan.
“(Masuk) jalan nasional. Soalnya itu yang menangani balai besar jalan nasional,” ungkap Kepala Satpol PP DIJ Noviar Rahmad kemarin (8/5).

Pihaknya sudah berkoordinasi mengenai hal itu. Mendorong agar menyerahkan ke pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Namun bersikukuh ada satuan kerja (satker) yang sudah menangani.
“Kami sudah berupaya kemarin itu, menyerahkan ke provinsi jadi mendelegasikan. Tapi dari pusat gak mau. Dia ada satker di sini, di Jalan Maguwo. Ada satker jalan nasional,” jelasnya.

Sejauh ini apabila ada penertiban baliho, pihaknya kerap diajak. Namun ihwal kewenangan menutup, pihaknya tidak memiliki. Area Jalan Magelang yang banyak baliho melintang justru terlihat seperti belum tersentuh oleh Satker. Menjamur tidak ada pengawasan. “Izin balihonya dari pusat, dari balai besar jalan nasional itu,” ujarnya.

Sementara itu, kondisi cuaca DIJ tidak menentu hingga berpotensi terjadi hal yang tidak diinginkan. Hujan deras dan angin kencang kerap terjadi. Apabila baliho-baliho melintang tidak diterbitkan, bisa berpotensi hal yang tak diinginkan.

Salah seorang pengendara motor, Rina mengaku memilih tidak melewati area itu saat hujan deras. Menurutnya, potensi kecelakaan tinggi.
“Iya takut sekali karena di Jogja baliho banyak dengan ukuran tinggi dan besar. Kalau angin kencang, rentan banget, takutnya kayak yangg Concat (baliho besar roboh di Condongcatur, Red),” ujarnya. (lan/laz/sat)

Lainnya

Exit mobile version