Neutron Yogyakarta

1.395 Orang Ikut Lomba Permainan Tradisional

1.395 Orang Ikut Lomba Permainan Tradisional
KOMPAK: Pegawai antarinstansi kabupaten dan kapanewon di lingkungan Pemkab Sleman saat mengikuti lomba permainan tradisional di Lapangan Pemda Sleman kemarin (10/5).(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Lomba permainan tradisional antarinstansi kabupaten dan kapanewon di lingkungan Pemkab Sleman digelar di Lapangan Pemda Sleman kemarin (10/5). Sebanyak 1.395 peserta turut memeriahkan lomba tersebut.

Ada enam cabang permainan tradisional yang dilombakan. Antara lain lomba bakiak, tarik tambang, egrang, gobak sodor, balap karung, serta perpaduan tari dan senam. Final dari kegiatan akan digelar hari ini.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dipora) Sleman Agung Armawanta mengatakan, kegiatan ini bagian rangakaian Hari Jadi Sleman ke-107. Lomba permainan tradisional menjadi pengembangan dari olahraga yang dikembangkan masyarakat. Khususnya kegiatan ini, hanya untuk organisasi perangkat daerah termasuk badan usaha milik daerah (BUMD), dengan total sebanyak 48 instansi.

“Tujuannya untuk menyemarakan dan menanamkan semangat kepada teman organisasi perangkat daerah (OPD). Sekaligus untuk hiburan, memberikan keseimbangan karena setiap hari dari kinerja itu pressure-nya tinggi,” ungkap Agung ditemui di kantornya kemarin (10/5).

Olahraga permainan tradisional ini mengajak seluruh OPD meningkatkan kebugaran jasmani dan kegembiraan. “Karena Sleman ini kan kebugarannya juga cukup rendah. Orang sleman itu sehat, panjang umur, tapi tes kebugarannya rendah di bawah level 3,” kata dia.

Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan malas berjalan kaki, termasuk di Indonesia. Selain itu sudah menjadi kebiasaan, gerakan olah badan yang juga kurang. Minimal seminggu tiga kali berolahraga. “Kesehatan itu mahal. Hanya dengan kegembiraan kan siapa tahu dapat menurunkan tingkat stres dan bisa (bekerja, Red) lebih produktif,” bebernya.

Setiap peserta dari perwakilan instansi hanya mendapat kesempatan mengikuti satu cabang olahraga permainan tradisional kelompok putra maupun putri. Mereka yang mengikuti perlombaan dipastikan bebas tugas dari instansinya. Sehingga tidak mengganggu kinerja pemerintahan.

Dia berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat melestarikan sekaligus sebagai upaya nguri-uri budaya. Mendorong permainan tradisional lebih berkembang. Supaya lebih dikenal, kemudian hak patennya jangan sampai diambil alih negara lain. “Karena dokumentasi ini bakal menunjukkan bahwa permainan tradiaional tersebut milik kita (bangsa Indonesia, Red),” ujarnya.

Dari jumlah peserta tersebut, akan diambil empat pemenang kategori putra dan putri setiap cabor. Untuk memperebutkan Piala Bupati Sleman dan uang pembinaan dengan nilai total Rp 87 juta. “Pemenang akan diumumkan di puncak acara hari jadi Sleman 15 Mei mendatang,” sebutnya.

Rohman Efendi, peserta lomba perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman antusias mengikuti lomba tersebut. Menurutnya, perlombaan tersebut menarik dan membuatnya seperti bernostalgia. “Bersama lima teman lainnya ikut lomba gobak sodor putra. Harapannya tahun ini bisa menang lagi,” ungkap pria yang akrab disapa Omen itu.

Disebutkan, diskominfo mengirimkan 16 peserta. Dia juga berharap hari jadi Kabupaten Sleman mendatang dapat lebih meriah dan bisa diikuti kalangan masyarakat. (mel/eno/sat)

Lainnya

Exit mobile version