RADAR MAGELANG – Progres konstruksi megaproyek jalan tol Jogja-Bawen Seksi 1 Sleman-Banyurejo telah mencapai 36,14 persen. Saat ini sedang tahapan pembangunan jembatan elevated di Selokan Mataram.
“Jembatan elevated dibuat agar tidak mengganggu aliran sungai, sehingga aliran itu masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J Dwi Winarsa kemarin (10/5).
Rencana pemasangan erection girder atau instalasi jembatan dilakukan perdana di area Selokan Mataram bulan ini. Konstruksi merupakan proses pengangkatan gelagar beton yang sudah diproduksi, sehingga jembatan terpasang di atas sungai.
Sementara itu progres pembebasan lahan sebesar 64,65 persen pada April 2023. Ditargetkan seksi 1 di wilayah DIJ rampung 2024. Penambahan lahan masuk dalam tahap pengumuman daftar nominatif.
Dwi mengatakan, segera dilakukan penilaian apraisal. “Untuk realisasi pembayaran uang ganti kerugian (UGK), ditargetkan bisa selesai tahun ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DIJ Hamengku Buwono X meminta warga yang mendapatkan ganti untung pembanguann tol dapat bijak membelanjakan uangnya. Ia berharap tidak konsumtif untuk hal yang tidak mendesak.
“Saya berharap maintance-nya tidak habis gitu. Uangnya betul-betul bermanfaat. Tidak asal punya duit banyak, akhirnya habis hanya dikonsumsi. Dalam arti beli mobil, akhirnya gak bisa merawat,” tandasnya. (lan/laz/sat)