Neutron Yogyakarta

Naik Kuda dari GSP ke Bunderan, Dimandikan Air Kembang oleh Wagub PA X

Naik Kuda dari GSP ke Bunderan, Dimandikan Air Kembang oleh Wagub PA X
BUANG SIAL: Wisudawan S2 UGM Hendro Pleret saat dimandikan dengan air kembang oleh Wakil Gubernur DIJ Paku Alam X di Kompleks Kepatihan Jogja, kemarin (10/5).(RIZKY WAHYU/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Ada yang unik dan tak biasa di Kompleks Kepatihan Jogja, kemarin (10/5). Salah seorang wisudawan UGM, Hendro Pleret, sedang dimandikan dengan air kembang oleh Wakil Gubernur DIJ Paku Alam X. Lho, kenapa?

RIZKY WAHYU, Jogja, Radar Jogja

Aksi langka ini dalam rangka merayakan kelulusan Hendro Pleret yang baru saja merampungkan studi S2-nya di UGM. Mantan aktivis 1998 ini mengambil Program Studi Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), sehingga berhak memakai gelar master of business administration (MBA).

Sebelum ritual mandi air kembang ini, Hendro telah melakukan beberapa aksi yang menarik perhatian orang sejak dari UGM. Saat keluar dari Grha Sabha Pramana (GSP) tempat acara wisuda, hingga Bunderan UGM ia menaiki kuda dengan aktraktifnya.

Usai menunggang kuda, Hendro melanjutkan dengan menaiki mobil menuju Pasar Beringharjo dan berhenti di kantor gubernuran. Naiknya bukan seperti kayaknya penumpang umum di dalam mobil, tapi memilih di bemper depan.

Masih dengan mengenakan pakaian wisuda lengkap dengan toganya, Hendro terus berorasi, berteriak-teriak dan berjoget saat menuju Kepatihan. Jelas aksi ini menarik perhatian masyarakat, khususnya pengguna jalan, untuk melihatnya.

“Bagi saya, pendidikan adalah proses untuk menjalani hidup yang harus humanis dan merakyat, meskipun gelarnya menumpuk-numpuk di depan atau di belakang nama seseorang,” ujarnya setelah sampai di Kompleks Kepatihan.

Setelah berpidato singkat, Hendro lalu memasuki kantor Wagub Paku Alam X dan memintanya untuk dimandikan dengan air kembang. “Kebetulan baru kemarin sore Pak Wagub memperbolehkan saya melakukan aksi ini. Ya udah, langsung gas,” katanya.

Mandi kembang ia lakukan sebagai salah satu cara untuk menghilangkan hal-hal buruk yang ada pada dirinya. “Ya, agar saya saya bisa lebih merakyat dan membumi,” ujar mantan pendemo yang dulu dikenal dengan teriakan “hokya…hokya” ini.

Setelah dimandikan, wong Bantul ini mengatakan gelar MBA juga singkatan dari “Membuat Bakulan Apik” . Hal itu membawa arti mengajak para pedagang agar berbuat lebih baik dalam menata dagangannya, sehingga rapi, bersih dan jika dagang makanan agar hygienis. “Pedagang, bakul atau pelaku bisnis tidak sekadar mencari cuan, tetapi juga harus mengedepankan kemanusiaan,” tuturnya.

Dikatakan, meski telah memiliki gelar MBA ia berusaha untuk tidak sombong, sehingga hidupnya lebih amanah untuk masyarakat. “Saya tetap senang kenduren, senang layat, senang ronda bersama tetangga atau nganter nyumbang istri kalau ada hajatan. Tentu juga harus semakin sayang dan dekat keluarga, karena MBA itu juga berarti mintilihir, barokah, dan amanah,” ungkapnya sambil tertawa.

Wagub Paku Alam X sendiri mengaku ikut senang atas kelulusan Hendro Pleret. Ia pun mengucapkan selamat kepada Hendro. “Yang namanya pendidikan itu, sepanjang usia, dan saya juga turut bahagia, bangga serta turut mendoakan semoga sehat selalu. Dengan prestasi yang dicapai, harapan saya semoga Mas Hendro dan keluarga bisa berguna bagi masyarakat,” harapnya. (laz)

Lainnya

Exit mobile version