RADAR MAGELANG – Juni tahun ini banyak tanggal merah. Libur panjang itu diharapkan mampu mengerek pendapatan di sektor pariwisata. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menargetkan kunjungan sebanyak 54.438 wisatawan.
Seperti diketahui, pada bulan ini ada dua tanggal merah yang jatuh di hari Kamis, yaitu 1 dan 29 Juni, dan tanggal 2 Juni menjadi cuti bersama. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati destinasi di Gunungkidul.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kabupaten Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, awal bulan ini ada potensi lonjakan kunjungan wisata. Menghadapi long weekend, pihaknya menggandeng berbagai unsur seperti Polri, TNI, SAR, Dinas Perhubungan, hingga Satpol-PP.
“Dispar menargetkan 54.438 wisatawan berkunjung ke Gunungkidul pada long weekend ini,” katanya saat dihubungi kemarin (2/6).
Dia menjelaskan, dari target pengunjung itu terealisasi perolehan pendapatan asli daerah (PAD) sektor wisata dapat terkumpul Rp 407,7 juta. Seperti pada momentum liburan sebelumnya, Pantai Selatan paling banyak didatangi wisatawan.
“Berdasarkan laporan dari TPR Baron, peningkatan kunjungan mulai terlihat sejak Kamis lalu. Berbeda jika dibanding dengan hari biasa,” ujarnya.
Para wisatawan berdasarkan daerah asal, jika dilihat dari pelat nomor kendaraan berasal dari berbagai wilayah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Harry mengimbau kepada pengunjung agar hati-hati dan mematuhi imbauan petugas. “Bekerjasama dengan Tim SAR kami memasang rambu peringatan tanda bahaya,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Surisdiyanto mengatakan adanya potensi gelombang tinggi di Pantai Selatan Gunungkidul. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tersebut langsung ditindaklanjuti. “Selain imbauan secara langsung, petugas juga memasang rambu di sekitar kawasan pantai,” katanya.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut, tim SAR menerjunkan seluruh personil 57 orang untuk mengamankan kawasan di sepanjang pantai selatan. Tim SAR disebar ke 18 titik pantai dari Pantai Pok Tunggal hingga Pantai Gesing. Pengawasan ekstra dilakukan di Pantai Baron, menyusul beberapa waktu terakhir banyak terjadi laka laut.
Terpisah, Ketua Nelayan Pantai baron, Sumardi membenarkan potensi gelombang tinggi memaksa nelayan mengurangi aktivitas melaut. Mereka diimbau agar mengamankan kapal supaya tidak rusak. “Peringatan dini gelombang tinggi untuk meminimalisasi kerugian dan ancaman keselamatan,” katanya. (gun/laz/sat)