Neutron Yogyakarta

Jemaah Tertua Usia Lebih dari Satu Abad

Jemaah Tertua Usia Lebih dari Satu Abad
BERSIAP : Jamaah haji asal Kebumen berangkat ke Asrama Haji Donohudan, sebelum terbang menuju tanah suci.(M Hafied/Radar Kebumen)

RADAR MAGELANG – Sebanyak 1.290 calon jemaah haji (CJH) asal Kebumen telah diberangkatkan menuju Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Ribuan CJH itu terbagi menjadi empat kelompok terbang (kloter), untuk kemudian di terbangkan menuju Arab Saudi.

Pemberangkatan jamaah haji ini dilakukan dua tahap, mulai Kamis hingga Jumat. Seperti menjadi tradisi, proses pemberangkatan dipenuhi rombongan para pengantar. Isak tangis turut mewarnai ketika pelepasan CJH di Gedung Pertemuan Setda Kebumen. “Sudah kami jadwal, pukul 06.00 pagi sudah masuk ke kompleks setda. Pukul 10.00 istirahat di Masjid Agung Wates. Sore sudah masuk Donohudan,” kata Kepala Kemenag Kebumen Sukarno, usai pelepasan CJH, Jumat (2/6).

Sukarno menyebut, jamaah haji asal Kebumen masuk dalam embarkasi Solo. Dengan rincian kloter 28 berisi 232 jamaah, kloter 29 ada 352 jamaah, kloter 30 memuat 352 jamaa dan kloter 31 terdapat 323 jamaah. “Kloter 30 dan 31 penuh semua dari Kebumen. Sedangkan kloter 28 gabung Magelang. Dan kloter 29 gabung Brebes,” jelasnya.

Tercatat, CJH paling tua adalah Mad Supyan. Jamaah haji asal Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele itu kini menginjak usia 101 tahun. Mad Supyan diketahui merupakan veteran. Meski usia lebih dari satu abad, dia masih sibuk menggarap lahan pertanian.

Sedangkan CJH termuda yakni Nayalah Aulia. Dara berusia 19 tahun itu berasal Desa Mrentul, Kecamatan Bonorowo. “Harapan kami, semua CJH diberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan syarat wajib maupun rukun ibadah haji. Dan pulang dengan sehat dan selamat,” kata Sukarno.

Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini pemerintah daerah memberangkatkan tim pemandu haji daerah atau TPHD. Tim ini akan bertugas membantu memberikan bimbingan maupun pelayanan kesehatan selama di tanah suci. “Karena jamaah haji tahun ini tidak ada pendamping keluarga, tidak seperti tahun sebelumnya,” jelasnya.

Arif berpesan agar para jamaah tetap menjaga kesehatan, dengan memperhatikan pola istirahat dan makan maupun minum selama menjalani proses ibadah haji. Dia juga mengingatkan pentingnya kebersamaan dan saling menjaga antar jamaah haji dalam satu kloter. “Kami doakan para jamaah haji bisa menjalankan seluruh rangkaian haji dengan sempurna,” paparnya. (fid/pra/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)