Neutron Yogyakarta

Kenalkan Permainan Edukasi ke Masyarakat

Kenalkan Permainan Edukasi ke Masyarakat
INOVATIF : Siswa SMK Negeri 1 Kebumen memperlihatkan hasil karya berupa aplikasi permainan ramah anak. (M HAFIED/RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Setelah melewati masa uji coba, 16 game edukasi karya siswa SMK Negeri 1 Kebumen berhasil dikenalkan masyarakat. Belasan aplikasi permainan itu merupakan hasil konsentrasi para siswa jurusan rekayasa perangkat lunak.

Guru pembimbing Devi Larasati menyampaikan, game tersebut dibuat secara berkelompok. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing. Seperti bagian pemrograman hingga menentukan desain grafis agar tampilan lebih menarik. “Dibuat kelompok, jadi 16 game. Setiap kelompok ada pembagian tugas, tapi basic dasar semua harus mereka kuasai,” jelasnya, belum lama ini.

Devi menjelaskan, game karya siswanya hadir untuk menjawab tantangan zaman. Mengingat perkembangan teknologi kini semakin pesat. Di satu sisi juga guna menumbuhkan talenta siswa agar berkompeten, sehingga mampu bersaing secara global. “Anak-anak memang kami tuntut buat aplikasi. Tugasnya permograman game ramah anak. Bukan sekedar game yang tidak mengedukasi,” katanya.

Devi menerangkan, masing-masing permainan memuat nilai edukasi. Selain itu dirancang secara berjenjang atau sistem level. “Semacam game Mario Bros, sama kuis Kebhinekaan. Buat bahan belajar anak SD dan TK,” ujarnya.

Ke depan, permainan itu akan terus dikembangkan dengan berbagai versi. Devi berharap, game tersebut bisa diterima dan berguna bagi proses pembelajaran anak. Pihaknya juga memberikan ruang kepada siswa untuk terus mengasah kemampuan di bidang pengembangan perangkat lunak.

Sementara itu, seorang siswa Friska Nur Azizah menjelaskan, proses pembuatan permainan berbasis aplikasi tidak semudah yang dibayangkan. Meski begitu, kini telah rampung sesuai target yang diharapkan. Siswa kelas XI itu berharap, hasil karyanya bisa bermanfaat bagi anak-anak. “Sebenarnya tidak ada kendala, harus teliti aja. Menyinkronkan koding sama sistem program game 2 dimensi,” jelasnya. (fid/bah/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)