Neutron Yogyakarta

Buat Tandon Air untuk 150 KK

Buat Tandon Air untuk 150 KK
KERJA BAKTI : Warga Selogiri, Kecamatan Karanggayam membuat tandon air untuk antisipasi krisis air bersih dan kekeringan.(PEMDES SELOGIRI UNTUK RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Warga Desa Selogiri, Kecamatan Karanggayam telah melakukan langkah strategis dalam menghadapi ancaman kemarau panjang. Salah satunya menyiapkan tandon yang berfungsi sebagai tempat cadangan air.

Secara gotong royong, warga membuat tandon atau bak penampungan yang berada di puncak bukit desa setempat. Tandon tersebut akan dioptimalkan untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga. Selama musim kemarau yang diprediksi berlangsung pada Juni hingga September mendatang. “Warga swadaya membangun jaringan penampungan air. Material dapat bantuan dari TNI,” ungkap Kepala Desa Selogiri Sukiman, Selasa (6/6).

Sukiman mengatakan, menurut sumber yang dia baca, bahwa musim kemarau tahun ini akan lebih kering ketimbang tahun sebelumnya. Karena itu, butuh antisipasi dengan menghitung dan memetakan ketersediaan sumber mata air. “Sumber mata air banyak yang sudah diambil warga. Juga cukup, belum pernah minta bantuan kiriman air,” jelasnya.

Dari bak penampungan itu, kata Sukiman, akan memberikan suplai air bersih ke beberapa padukuhan. Dia berharap sarpras tersebut mampu menjawab krisis air bersih dan kekeringan yang dialami warga. “Dari tandon nanti dialirkan ke rumah warga. Debit air bisa mencukupi sekitar 150 kepala keluarga,” ucapnya.

Terpisah, anggota DPRD Kebumen Bambang Sutrisno menyampaikan, setiap musim kemarau tiba kekeringan selalu menjadi ancaman bagi warga di daerah Karanggayam dan sekitarnya. Sehingga dinilai butuh penanganan khusus, agar persoalan tersebut tidak berlarut. “Karanggayam, Sempor, Karangsambung sama Sadang seringnya kurang air. Ini langganan. Ya coba PDAM selaku penyedia layanan air bersih ikut pecahkan masalah ini,” ungkapnya.

Menurutnya, dropping air yang selama ini dilakukan pemerintah maupun pihak lain hanya solusi sementara. Pola penanganan tersebut akan selalu berulang pada musim kemarau berikutnya. “Tetap. Selama tidak ada langkah taktis, BPBD akan sibuk kirim air. Apa mau seperti itu terus,” tegasnya. (fid/pra/sat)

Lainnya

Exit mobile version