Neutron Yogyakarta

Pagar Tugu Jogja Dinilai Tidak Estetik

Pagar Tugu Jogja Dinilai Tidak Estetik
GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Pagar yang menggelilingi Tugu Golong Giling Jogja dinilai tidak estetik. Justru terkesan kumuh dan aneh. Apalagi warnanya dinilai terlalu mencolok.

Seorang wisatawan asal Pekanbaru Riau bernama Aan, 44, mengatakan dahulu Tugu Jogja tidak dipagar. Dia memiliki kenangan tersendiri dengan Tugu Jogja bersama teman-teman seperjuangan saat menuntut ilmu di Jogja.
Dulu saat kuliah di Jogja, dia berfoto dan memegang Tugu. “Ada mitos kalau pegang Tugu Jogja bisa balik lagi ke Jogja suatu saat. Kami percaya aja lah,” jelas lulusan UII ini sambil tersenyum, Selasa (6/5).

Aan sedang melakukan tugas perjalanan dinas ke Jogja. Sebelumnya dia sudah mengetahui kalau Tugu Jogja dibenahi, termasuk kabel ditertibkan. Menurutnya bagus karena Tugu Jogja ikon wajib didatangi bagi siapa pun.

Namun dia menyayangkan tidak bisa memegang Tugu Jogja seperti saat masih kuliah di Jogja. Dia mengaku ingin mengenang kembali foto memegang Tugu Jogja. Namun dia justru merasa aneh diberi pagar. Warnanya pun tidak classy atau mewah menurut pandangannya.

“Aneh warnanya. Kalau takut vandalisme, dulu kami main di situ juga gak ada yang coret-coret. Kami semua bukan warga Jogja juga menjaga bersama. Lagian sekarang malah sudah ada CCTV,” ujarnya.

“Tenggoklah. Saya pegang Tugu Jogja. Sekarang saya bisa balik lagi ke Jogja. Tapi saya merasa berjarak dengan Jogja. Kayak gak ramah,” sambungnya.

Pj Wali Kota Jogja sempat menyoroti pagar pembatas tugu Jogja saat giat gowes bersepeda keliling Kota Jogja belum lama ini. Menurutnya, di kawasan Tugu ada beberapa infrastruktur berkaitan dengan pedestrian agar segera dilakukan perbaikan.

Selain itu juga terkait kebersihan harus lebih dicermati. Agar masyarakat dan wisatawan semakin nyaman untuk menikmati Kota Jogja.Tugu yang menjadi ikon Jogja, diminta untuk dilakukan revitalisasi khususnya berkaitan dengan pagar. “Pagar dibuat lebih cantik dan bagus lagi baik dari sisi fungsi maupun estetikanya,” jelasnya. (lan/din/sat)

Lainnya

Exit mobile version