Neutron Yogyakarta

Tinggi, Kasus Tertemper KA di Kulonprogo

Tinggi, Kasus Tertemper KA di Kulonprogo
ANTISIPASI: Perlintasan kereta api sebidang di Teteg Timur Wates Kulonprogo setelah ditutup.(HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Angka kecelakaan di jalur kereta api (KA) di wilayah Kulonprogo relative tinggi. Terhitung sejak Januari 2023 sudah ada lima kasus. Empat di antaranya meninggal dunia dan satu luka berat.

Manager Humas Daop 6 Jogjakarta Franoto Wibowo mengatakan, menyikapi ini pihaknya melakukan penutupan sejumlah perlintasan tanpa palang pintu dan penjagaan. “Kami juga terus memberikan imbauan dan turun langsung sebagai upaya preventif menekan angka kecelakaan,” ucapnya.

Menurutnya, sesuai Pasal  181 ayat (1) UU 23/ 2007 tentang Perkeretaapian, setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api; menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api; atau menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.

Dia menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Sebab perjalanan KA Bandara semakin padat. Sejak April ada penambahan menjadi 42 perjalanan KA YIA ekspres. “Naik dibanding sebelumnya yang hanya 30 perjalanan,” ujarnya.

Ditambahkan, titik rawan kecelakaan di jalur KA yakni di perlintasan tanpa penjagaan. Daop 6 Jogjakarta mencatat total ada 150 perlintasan dan 102 perlintasan di antaranya terdapat di Lintas antara Purwosari-Wonogiri. “Musim mudik lebaran lalu 15 titik perlintasan di wilayah Kulonprogo juga sudah dipasang speed bump (serupa polisi tidur), kalau ditotal di wilayah Daop 6 Jogjakarta sudah ada 100 titik perlintasan yang dipasang speed bump,” ucapnya.

Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu Triatmi Noviartuti menjelaskan, berdasarkan data kelima kasus itu terjadi pada 4 Januari di Tapen, Hargomulyo, Kokap, korban atas nama Sumardi, 71, warga Candi Wetan, Karangwuluh, Temon. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kemudian 27 Januari di lintasan Rel KA KM 510 Hargorejo, Kokap, korban bernama Sugiasih, 56, warga Sindon, Hargorejo, Kokap juga (meninggal dunia). 5 April di Sentolo Kidul, Sentolo, Wafiroh, 87, warga Sentolo Kidul (meninggal dunia). 24 April di Sentolo Lor, Sentolo, Ny Joyo Sudarmo, 75 , warga Ploso, Banguncipto, Sentolo (meninggal dunia). 28 Mei di Cikli Kulon, Kulur, Temon, Sugiyem, 50, warga Tigaron Kulur, Temon (luka berat).”Terakhir 5 Juni korban bernama Fitri Wijiastuti, 41, warga Triharjo meninggal dunia setelah tertemper KA di perlintasan tanpa palang pintu belakang Gedung Kesenian Wates,’’ jelasnya, kemarin (6/6).(tom/din/sat)

Lainnya