Neutron Yogyakarta

Defisit, 53 Proyek Infrastruktur Jalan Dihentikan

Defisit, 53 Proyek Infrastruktur Jalan Dihentikan
JALAN TERUS - Proyek strategis tahap dua penataan Kota Wonosari ini tidak terkena refocusing anggaran 2023.(GUNAWAN/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Kondisi keuangan Pemkab Gunungkidul berdampak pada pengadaan barang dan jasa (PBJ) 2023. Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta menghentikan semua pengadaan yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).

Itulah yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Nomor 100.1.14/896 perihal tindak lanjut PMK nomor.194/PMK.07/2022 tentang batas minimum dan maksimal kumulatif defisit APBD, dan batas maksimal kumulatif pembiayaan utang daerah Tahun Anggaran 2023.

Dalam surat yang bersifat sangat segera tersebut, seluruh SKPD diminta menghentikan semua pengadaan yang anggarannya bersumber dari dana transfer pemerintah pusat.  Anggaran yang dibagi ke sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah) untuk menunjang program yang telah direncanakan. Namun belakangan refocusing memaksa pemerintah menghentikan proses pengadaan barang dan jasa di 53 proyek kegiatan. Proyek  tahap ke dua penataan Kota Wonosari jalan terus.

Sekda Kabupaten Gunungkidul Sri Suhartanta mengatakan, kebijakan refocusing berdasarkan PMK No. 194/PMK.07/2022 yang mengatur tentang Batas Maksimal Defisit Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah TA 2023. Diamanatkan bahwa Batas Maksimal Defisit APBD sebesar 2,2 persen dari perkiraan Pendapatan Daerah untuk kategori kapasitas fiskal rendah.

Sedangkan APBD Gunungkidul yang telah ditetapkan, defisitnya masih 4,7 persen.”Kebijakan batas defisit tersebut terbit setelah APBD ditetapkan, sehingga harus disesuaikan,” kata Sri Suhartanta dalam keterangan tertulisnya kepada Radar Jogja Rabu (7/6).

Target Pendapatan Retribusi Tahun 2022 hanya tercapai 83,88 persen. Sedangkan serapan anggaran belanja mencapai 95,06 persen sehingga SiLPA TA 2022 yang terpasang dalam APBD 2023 lebih besar dibandingkan SiLPA audited.

Refocusing anggaran terpaksa dilakukan agar tidak terjadi gagal bayar dan pemkab tetap bisa memenuhi belanja wajib mengikat seperti Jaminan Kesehatan Nasional, JKN Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), penerangan jalan umum, PBI, belanja wajib bidang pendidikan, kesehatan, dan yang lain.”Maaf ini saya baru rapat di Jogja,” ujarnya melalui pesan yang dikirim melalui pesan singkat WhatsApp (WA).

Seperti diketahui, SE Bupati Nomor 100.1.14/896 tentang penghentian proses pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2023, berimbas pada 53 program kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat . Total anggaran pengadaan barang dan jasa  yang dihentikan sekitar Rp 20,6 Miliar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Gunungkidul Saptoyo mengatakan, dana transfer pusat DAU tahun ini yang telah direncanakan sebesar Rp 898.397.959.000.“Iya, sudah termasuk 53 program kegiatan yang terkena refocusing,” kata Saptoyo.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Heri Nugroho mengatakan, saat membahas APBD, ada strategi anggaran bayar gaji, untuk 10 bulan.  BPJS Peserta Bantuan Iuran (PBI) dari APBD Rp 30 Miliar, dari kebutuhan Rp 50 Miliar agar ada anggaran untuk belanja.“Lha duite durung ana (anggaran belum ada), defisit Rp 60-an Miliar,” kata Heri Nugroho.

Disinggung mengenai refocusing anggaran dewan, pihaknya memberi sinyal lampu hijau. Berdasarkan RKPD 2023, anggaran pokir sekitar Rp 68,3 Miliar. Sementara untuk anggaran sosis mencapai Rp 7,3 Miliar.  “Ya andai harus terjadi (refocusing), tapi saiki isih (tapi sekarang) dalam rangka penjlimetan (pencermatan),” ujarnya. (gun/din/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version