RADAR MAGELANG – Jumlah kalurahan di Bantul yang mendeklarasikan diri sebagai Desa Anti Politik Uang (APU) tergolong masih sangat sedikit. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul mencatat, 15 dari 75 kalurahan baru mendeklarasikan sebagai Desa APU.
Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Bantul Nuril Hanafi mengatakan, 15 Desa APU itu di antaranya Kalurahan Murtigading dan Srigading di Sanden. Lalu Kalurahan Tirtohargo di Kretek, Sriharjo di Imogiri, Canden di Jetis, dan Dlingo di Kapanewon Dlingo.
Kemudian juga Kalurahan Temuwuh, Terong, dan Muntuk di Dlingo. Kalurahan Pleret di Pleret, Sitimulyo di Piyungan, Wirokerten di Banguntapan, Panggungharjo di Sewon, Tirtonirmolo di Kasihan, serta Kalurahan Argodadi di Sedayu.
Baca Juga: Bawaslu Sleman Catat Tingginya Indeks Kerawanan Pemilu
Nuril mengaku, pihaknya tidak menentukan target khusus dalam pembentukan Desa APU. Menurutnya Bawaslu Bantul lebih fokus terhadap pengembangan tim Desa APU agar lebih optimal dalam membuat serta melaksanakan program kerjanya. “Sehingga tidak sebatas deklarasi, namun action nyata,” ujar Nuril Minggu (12/6/2023).
Ketua Bawaslu Bantul Harlina menambahkan, pembentukan Desa APU juga salah satu upaya Bawaslu untuk mencegah terjadinya pelanggaran pemilu. Dia pun menilai politik uang bukan hanya sekadar pemberian dalam bentuk uang saja. Namun pemberian materi lain serta janji-janji, termasuk dalam kategori politik uang.
Harlina berharap, dengan deklarasi Desa APU bisa mengajak masyarakat untuk ikut bersama-sama melakukan pencegahan pelanggaran. Di sisi lain, dia juga berpesan kepada Panwaslu Kecamatan untuk mengawal program kegiatan Tim APU.
“Perlu adanya peran dari masyarakat untuk bagaimana mewujudkan Pemilu yang demokratis dan berintegritas,” terang Harlina.
Baca Juga: Wejangan Presiden Jokowi, Pemilu 2024 Harus Sejuk, Tenang dan Gembira
Sementara itu, Ketua Tim APU Kalurahan Argodadi Eka Budi Suprihatin menyebut, untuk saat ini sudah ada beberapa potensi politik uang. Karena itu dia memohon kepada para tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengajak masyarakat dalam menolak politik uang. “Sehingga tercipta wilayah Argodadi yang bersih dari politik uang,” katanya.(inu/eno/sat)