RADAR MAGELANG – Pedagang Pasar Godean yang menempati tempat transit mulai pindah ke Pasar Relokasi Sidoluhur Senin (12/6/2023). Rencananya pasar ini akan beroperasi 24 jam. “Jam operasional sepertinya ini nanti jadi 24 jam,” ujar Sekretaris Disperindag Sleman Tina Hastani di Pasar Relokasi Sidoluhur Senin (12/6/2023).
Secara resmi, Pasar Relokasi Sidoluhur dibuka hari ini (17/6/2023). Namun bagi pedagang yang pindah lebih dulu, dapat berjualan kapan pun. “Bahkan mereka yang sudah pindah secara mandiri, hari ini (kemarin, Red) juga sudah bisa berjualan,” katanya.
Adanya Pasar Relokasi ini diharapkan agar pedagang pasar induk Godean mendapat fasilitas yang nyaman. Tidak seperti di lokasi transit yang dibuat dari bambu.
Untuk memberikan ruang sirkulasi udara, instansinya membatasi maksimal dua meter tinggi barang perlengkapan pedagang. Pedagang dapat menempati zonasi sesuai nomor undian masing-masing. Mereka dapat bertukar tempat dengan pedagang lain asal kedua pihak sepakat.
Baca Juga: Pedagang Pasar Godean Dipindah ke Tempat Relokasi
Pembagian zonasi di antaranya zonasi basah, zonasi kering, khusus ikan, warung dengan api, warung tidak dengan api, hingga pakaian. “Ini nanti kalau semuanya sudah tertata rencananya kita lihat mana yang kosong tidak ditempati, mau kita pakai foodcourt. Malah mau ada panggungnya juga pasar dengan live musik, satu-satunya di sini dan ada pedagang yang ngisi,” beber Tina.
Dia merinci, total ada 1.358 pedagang yang terbagi di tiga tempat transit. Yaitu, Pasar Hobbies 198 pedagang, Sentra Belut 132 pedagang, dan Tanah Kas Desa Sidokarto 1.028 pedagang. Mereka secara bertahap pindah hingga Jumat (16/6/2023). “Mereka pindah bergantian. Ada yang memanfaatkan jasa angkut yang telah disediakan Disperindag Sleman, ada juga yang pindah secara mandiri,” ucapnya.
Disebutkan, Pasar Relokasi Sidoluhur ini berdiri di atas lahan seluas 16.000 meter persegi. Dengan luas bangunan utama kurang lebih 8.000 meter persegi. Terdiri dari bangunan utama (los kios), bangunan pendukung (aula, ruang panel, ruang pengelola, musholla), hingga tempat pengelolaan sampah pasar.
Baca Juga: Bupati Sleman Digugat Konsumen Pasar Godean
Luasan los, lanjut Tina, yakni 2×2 meter, dan kios 2×3 meter. Lalu ada juga selasar dengan ukuran 1×2 meter. Adapun seluruh pedagang pasar itu, sesuai jumlah pedagang di pasar induk Godean.
Pasar ini dibangun menggunakan rangka baja dan galvalum. Perhitungan teknis kekuatannya bisa lebih dari dua tahun. Anggaran relokasi nilai kontraknya hampir Rp 11 miliar, dengan pemenang tender atau lelang sebesar Rp 8,7 miliar.
Pedagang yang boyongan mendapatkan fasilitas berupa, dua truk, empat pikap, dan tenaga angkut hingga 16 orang. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara bergantian. “Di sini juga dilengkapi petugas keamanan enam orang, lima di antaranya warga setempat, serta dua petugas kebersihan,” sambung Tina.
Baca Juga: Mau ke Pasar Godean Naik Apa?
Seorang pedagang Utami Zeniati, 43, mengaku senang lantaran menempati tempat berdagang lebih luas dari pasar transit di Tanah Kas Desa Sidokarto. Dia mendapatkan jatah empat los.
Dia berharap ke depan, pasar ini semakin ramai pengunjung. Dan dapat meningkatkan pendapatan pedagang. “Lebih ramai dari pengunjung di pasar transit,” ujarnya. (mel/eno/sat)