Neutron Yogyakarta

Bakal Beroperasi 24 Jam, Pasar Relokasi Sidoluhur yang Berisi 1.358 Pedagang

Bakal Beroperasi 24 Jam, Pasar Relokasi Sidoluhur yang Berisi 1.358 Pedagang
KOMPAK: Pedagang pasar gotong royong memindahkan barang-barang untuk berdagang di pasar relokasi, Dusun Berjo, Sidoluhur, Godean (12/6/2023). (ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA )

RADAR MAGELANG – Pedagang Pasar Godean yang menempati tempat transit mulai pindah ke Pasar Relokasi Sidoluhur Senin (12/6/2023). Rencananya pasar ini akan beroperasi 24 jam. “Jam operasional sepertinya ini nanti jadi 24 jam,” ujar Sekretaris Disperindag Sleman Tina Hastani di Pasar Relokasi Sidoluhur Senin (12/6/2023).

Secara resmi, Pasar Relokasi Sidoluhur dibuka hari ini (17/6/2023). Namun bagi pedagang yang pindah lebih dulu, dapat berjualan kapan pun. “Bahkan mereka yang sudah pindah secara mandiri, hari ini (kemarin, Red) juga sudah bisa berjualan,” katanya.

Adanya Pasar Relokasi ini diharapkan agar pedagang pasar induk Godean mendapat fasilitas yang nyaman. Tidak seperti di lokasi transit yang dibuat dari bambu.
Untuk memberikan ruang sirkulasi udara, instansinya membatasi maksimal dua meter tinggi barang perlengkapan pedagang. Pedagang dapat menempati zonasi sesuai nomor undian masing-masing. Mereka dapat bertukar tempat dengan pedagang lain asal kedua pihak sepakat.

Baca Juga: Pedagang Pasar Godean Dipindah ke Tempat Relokasi

Pembagian zonasi di antaranya zonasi basah, zonasi kering, khusus ikan, warung dengan api, warung tidak dengan api, hingga pakaian. “Ini nanti kalau semuanya sudah tertata rencananya kita lihat mana yang kosong tidak ditempati, mau kita pakai foodcourt. Malah mau ada panggungnya juga pasar dengan live musik, satu-satunya di sini dan ada pedagang yang ngisi,” beber Tina.

Dia merinci, total ada 1.358 pedagang yang terbagi di tiga tempat transit. Yaitu, Pasar Hobbies 198 pedagang, Sentra Belut 132 pedagang, dan Tanah Kas Desa Sidokarto 1.028 pedagang. Mereka secara bertahap pindah hingga Jumat (16/6/2023). “Mereka pindah bergantian. Ada yang memanfaatkan jasa angkut yang telah disediakan Disperindag Sleman, ada juga yang pindah secara mandiri,” ucapnya.

Disebutkan, Pasar Relokasi Sidoluhur ini berdiri di atas lahan seluas 16.000 meter persegi. Dengan luas bangunan utama kurang lebih 8.000 meter persegi. Terdiri dari bangunan utama (los kios), bangunan pendukung (aula, ruang panel, ruang pengelola, musholla), hingga tempat pengelolaan sampah pasar.

Baca Juga: Bupati Sleman Digugat Konsumen Pasar Godean

Luasan los, lanjut Tina, yakni 2×2 meter, dan kios 2×3 meter. Lalu ada juga selasar dengan ukuran 1×2 meter. Adapun seluruh pedagang pasar itu, sesuai jumlah pedagang di pasar induk Godean.

Pasar ini dibangun menggunakan rangka baja dan galvalum. Perhitungan teknis kekuatannya bisa lebih dari dua tahun. Anggaran relokasi nilai kontraknya hampir Rp 11 miliar, dengan pemenang tender atau lelang sebesar Rp 8,7 miliar.
Pedagang yang boyongan mendapatkan fasilitas berupa, dua truk, empat pikap, dan tenaga angkut hingga 16 orang. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara bergantian. “Di sini juga dilengkapi petugas keamanan enam orang, lima di antaranya warga setempat, serta dua petugas kebersihan,” sambung Tina.

Baca Juga: Mau ke Pasar Godean Naik Apa?

Seorang pedagang Utami Zeniati, 43, mengaku senang lantaran menempati tempat berdagang lebih luas dari pasar transit di Tanah Kas Desa Sidokarto. Dia mendapatkan jatah empat los.

Dia berharap ke depan, pasar ini semakin ramai pengunjung. Dan dapat meningkatkan pendapatan pedagang. “Lebih ramai dari pengunjung di pasar transit,” ujarnya. (mel/eno/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version