RADAR MAGELANG – Permintaan hewan kurban di Kota Jogja diprediksi meningkat pada Idul adha 2023. Ketersediaan hewan kurban di Jogja minim sehingga harus mendatangkan dari luar kota.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja Suyana, biasanya setiap tahun perminataan meningkat.Peternak di Kota Jogja memang tidak banyak. Apabila ditotal, setidaknya hanya ada 110 ekor sapi dan 500-an kambing dan domba. Itu pun tidak semuanya siap dipotong.
Kondisi ini membuat ketersediaan hewan kurban di Kota defisit. Permintaan tinggi namun ketersediaan masih minim.”Sangat kurang, harus mendatangkan luar daerah maka pengawasannya dengan syarat menyertakan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH),” ujarnya.
Baca Juga: Delapan Sapi Milik Warga Sleman Ikut Seleksi Jadi Calon Hewan Kurban Jokowi
Pengawasan melalui SKKH dilakukan di beberapa elemen. Baik pengawasan ke pedagang langsung, peternak maupun takmir masjid. Dalam pelaksanaannya melibatkan unsur akademis. “Bersama Fakultas Kedokteran Hewan UGM, minta mahasiswanya ikut ke lapangan,” ujarnya.
Pengawasan terhadap pasar tiban hewan akan dilakukan pekan ini. Dimungkinkan kondisinya hampir sama dengan tahun sebelumnya. Pada 2022 setidaknya ada 44 lokasi yang diawasi. Terdiri dari 34 pasar tiban dan 10 tempat peternak.
Sementara itu, Pusat Pengadaan Hewan Qurban Angkatan Muda Muhammadiyah (PPHQ AMM) Kotagede Jogja membuka penjualan hewan kurban. Penjualan dimulai mulai Jumat (9/6/2023) hingga Sabtu (1/7/2023) mendatang. Bertempat di samping SMK Muhammadiyah 3 Jogja. “Alhamdulillah kami sangat senang bisa kembali menyelenggarakan penjualan hewan kurban. Kami melayani masyarakat khususnya di Kotagede maupun di seluruh wilayah DIJ dan sekitarnya,” ujar Ketua 1 Panitia PPHQ AMM Kotagede Marcello Imam Santoso. (lan/din/sat)
