RADAR MAGELANG – Selain menekan angka putus sekolah, Kabupaten Gunungkidul juga memiliki tantangan meningkatkan kualitas pendidikan. Guna mewujudkan gal itu, tahun ini Pemkab Gunungkidul menggelontorkan program beasiswa bagi siswa kurang mampu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan sebanyak 800 siswa SD mendapatkan beasiswa dari program Gunungkidul Cerdas. Penyerahan beasiswa per anak sebesar Rp 500 ribu secara simbolis di gedung Taman Budaya Gunungkidul (TBG) Senin (12/6/2023).”Beasiswa Gunungkidul Cerdas merupakan bentuk komitmen pemkab dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat,” kata Nunuk Setyowati.
Dia menjelaskan, beasiswa kali ini berbeda dengan program Indonesia Pintar (KIP) yang didanai pusat. Untuk program Gunungkidul Cerdas diambil dari APBD Kabupaten Gunungkidul.”Masing-masing anak mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 ribu, total alokasi anggaran sebesar Rp 400 juta,” ujarnya.
Baca Juga: Lulus UNY Bebas Skripsi, Lanjut Beasiswa S2 ke Inggris
Dikatakan, penerima beasiswa tersebar di semua wilayah atau 18 kapanewon. Memang, tidak semua anak mendapatkan beasiswa, karena harus melalui tahapan seleksi mulai di tingkat sekolah, rayon hingga diusulkan ke dinas pendidikan.“Bantuan dikhususkan kepada siswa kurang mampu dan bukan karena prestasi,” ucapnya.
Menurutnya, penerima beasiswa masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Nunuk berharap bantuan keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang kebutuhan anak.”Tidak boleh untuk jagong (menghadiri acara hajatan),” ungkapnya.
Demi memastikan penggunaan uang beasiswa tepat sasaran, sebelumnya wali murid mendapatkan sosialisasi terkait dengan pemanfaatan beasiswa Gunungkidul Cerdas. Selain itu juga akan ada monitoring.
Baca Juga: Siswa Dhuafa Berprestasi Diganjar Beasiswa
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, pemberian beasiswa sebagai bentuk komitmen dari pemkab untuk peningkatan pendidikan anak. Kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan harus ditingkatkan untuk menyambut bonus demografi di Indonesia.”Jadi, harus dipersiapkan dari sekarang, salah satunya peningkatan mutu pendidikan,” kata Sunaryanta.
Dia mengingatkan, tantangan ke depan bagi generasi muda cukup berat. Dengan begitu para siswa harus bisa menggapai cita-cita untuk beradaptasi di era globalisasi dan digitalisasi. Orang tua juga harus memberikan support penuh. (gun/din/sat)
