Neutron Yogyakarta

Pemkot Perbanyak Jaringan Hidran Kampung, Antisipasi Kondisi Perkampungan Padat

Pemkot Perbanyak Jaringan Hidran Kampung, Antisipasi Kondisi Perkampungan Padat
Hidran Pemadam di Kampung.(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja terus memperbanyak pembangunan jaringan hidran. Namun, itu dilakukan secara bertahap. Jaringan hidran kampong ini dinilai sangat penting. Mengingat kondisi perkampungan yang padat penduduk dan akses mobil pemadam kebakaran sangat sulit.

Tahun 2023 ini sasarannya wilayah Kampung Karanganyar, Brontokusuman dengan alokasi anggaran APBD Rp 1,2 Miliar. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja Octo Noor Arafat mengatakan setiap tahun ada satu titik hidran kampung dibangun. Hal ini karena keterbatasan anggaran.”Berdasarkan DED lokasinya di Karanganyar,” ujarnya Rabu (13/6/2023).

Pembangunan jaringan hidran kampung membutuhkan biaya tidak sedikit. Sebab harus membangun jaringan perpipaan yang ditanam di bawah tanah. Selain itu, harus memiliki daya kemampuan untuk mengantisipasi korosi sampai sekitar 20 tahun.

Baca Juga: Seharusnya Ada Hidran di Kawasan Padat Penduduk

Octo menyebut paket pekerjaan hidran kampung sudah melalui lelang pengadaan secara elektronik. Jaringan hidran kampung yang akan dibangun di Kampung Karanganyar terdiri dari dari tiga siamese connection dan 18 box hidran. Siamese connection berfungsi sebagai penghubung air dari mobil pemadam kebakaran ke saluran hidran kering. “Bulan ini kami lakukan sosialisasi. Pelaksanaan pembangunan setelah sosialisasi dilakukan membuat kesepakatan dengan warga agar tidak mengganggu kegiatan karena pengerjaan di jalan gang kampung,” jelasnya.

Selain penguatan sarana prasarana, Pemkot Jogja berupaya meningkatkan kapasitas petugas pemadam kebakaran. Pelatihan Fire Fighter 1 telah dilakukan di Mako Damkar UGM Bulaksumur oleh Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja pekan lalu.

Baca Juga: Muncul Klaster Kampung Padat Penduduk, Tracing Sasar Puluhan Warga

Kabid Operasional Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja Rudi Firdaus Yusuf mengatakan seorang petugas pemadam harus memiliki kemampuan dasar. Termasuk menyelamatkan diri.”Prinsip kami adalah menyelamatkan diri dan menyelamatkan orang lain. Jadi nanti bagaimana kami memberikan penanganan pertama untuk korban, teman, dan untuk masyarakat,” jelasnya. (lan/din/sat)

Lainnya