Neutron Yogyakarta

Sarasehan Kesehatan dan Psikologi Purnakarya UNY

Sarasehan Kesehatan dan Psikologi Purnakarya UNY
Staf edukatif FAI Universitas Ahmad Dahlan Waharjan saat mengisi sarasehan kesehatan dan psikologi purnakarya UNY. Di Gedung IDB Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik (Fishipol) UNY, Kamis (16/6).(Dokumen UNY untuk Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Ikatan Keluarga Pensiunan (Ikapen) UNY menenggelar sarasehan kesehatan dan psikologi purnakarya UNY, di Gedung IDB Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik (Fishipol) UNY, Kamis (16/6/23).

Ketua pelaksana kegiatan Sudjoko mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian acara memperingati ulang tahun Ikapen yang ke-13. Ikapen ini digagas oleh 18 orang purnakarya UNY. Jumlah pensiunan UNY ada 903 orang yang terdiri dari dosen 374 orang dan tendik 529 orang.
“Ikapen mempunyai program kerja yang banyak dan dibuat menyenangkan,” jelasnya.

Berbagai kegiatan seperti rapat bulanan, rapat koordinasi, syawalan pensiunan, sarasehan, tes kesehatan, senam, wisata rekreasi setahun sekali dan bakti sosial. “Ada juga atihan karawitan dan anjangsana pada keluarga serta yang terbaru adalah Ikapen mencari bakat,” ujarnya.
Staf edukatif FAI Universitas Ahmad Dahlan Waharjan juga menjelaskan Lansia adalah kelompok usia yang rentan terhadap berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, hidup sehat menjadi sangat penting bagi lansia untuk memperpanjang umur dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

Baca Juga: Polda DIJ Gandeng UNY Laksanakan CAT

“Menjaga kesehatan bagi lansia juga menjadi penting karena mereka memiliki peran penting dalam masyarakat sebagai tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas,” katanya.

Menurut Ahmad, para lansia juga dapat menjadi dan memberikan contoh dan inspirasi bagi generasi muda tentang pentingnya hidup sehat. Diantara masalah yang menjadikan lansia tidak tenang dan tentram dalam hidup ini.
“Tanpa hidup yang sehat, maka seseorang akan kehilangan berbagai kesempatan untuk mencapai kemajuan diri, sukses karier, dan kebahagiaan pribadi atau keluarga,” jelasnya. (cr2/bah/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)