Neutron Yogyakarta

Kulonprogo Percepat Pengembangan Kawasan Aerotropolis

Kulonprogo Percepat Pengembangan Kawasan Aerotropolis
PUSAT EKONOMI : Pembangunan hotel-hotel di kawasan aerotropolis YIA Kapanewon Temon, Kulonprogo yang sangat pesat.(HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA)

RADAR PURWOREJO – Pemkab Kulonprogo mempercepat pengembangan kawasan aerotropolis dan pantai selatan sebagai pusat ekonomi baru. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan aerotropolis juga sudah dibuat, pengembangan kawasan ini seiring dengan menjamurnya sektor jasa dan perhotelan yang tumbuh pesat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kulonprogo Aris Nugraha mengatakan, program pengembangan kawasan aerotropolis dan kawasan pantai selatan menjadi prioritas Kabupaten Kulonprogo.”Dalam pengembangan kawasan kami tetap menggunakan prinsip lokal, yakni Bela Beli Kulonprogo dengan mengutamakan produk lokal,” katanya, Rabu (14/6/23).

Dijelaskan, beberapa OPD juga sudah siap untuk berintegrasi mewujudkan rencana tersebut. Di antaranya Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas Koperasi dan UKM menggandeng UMKM dalam suplai produk di kawasan aerotropolis nantinya. “Kawasan pantai selatan jelas menitik beratkan penumbuhan wisata dikolaborasikan dengan pihak hotel untuk ikut dipromosikan. Ini khusus di kawasan aerotropolis,” jelasnya.

Baca Juga: Libur Panjang, Penumpang di YIA Tembus 13.000 Orang per Hari

Pemkab Kulonprogo juga akan menggarap bedah menoreh tidak hanya sebatas wacana, program pengembangan kawasan Bukit Menoreh juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Pertanian, budaya dan wisata akan dioptimalkan.”Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) atau jalur daendels juga didukung dengan program pembangunan Jembatan Srandakan 3,” imbuhnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kulonprogo Fajar Gegana sangat mendukung rencana itu, sebab Kulonprogo memiliki masa depan cerah dengan semua potensi yang dimiliki. Kawasan aerotropolis memang harus ditata sejak dini. Inventarisasi potensi-potensi lokal juga harus dilakukan agar tidak kalah bersaing dengan produk dari luar.”Pemkab harus melakukan inventarisasi potensi-potensi, termasuk dampak sosial, ekonomi termasuk toleransi dan keberagaman. PDI Perjuangan akan memperjuangkan Kulonprogo sebagai pusat ekonomi DIJ pada masa depan,” katanya.

Menurutnya, kapasitas YIA yang sangat mumpuni untuk pendaratan pesawat terberat dan terbesar adalah modal. YIA sejak awal sudah dirancang dengan standar internasional. Penerbangan internasional juga akan bertambah di YIA, tidak hanya dari kawasan Asia tetapi juga Eropa.Wisatawan mancanegara yang datang ke DIJ tetap singgah di Kulonprogo. Banyak hal yang bisa dilakukan Kulonprogo.”Jangan sampai warga lokal hanya sebagai penonton,” ujarnya. (tom/din/sat)

Lainnya