Neutron Yogyakarta

Proyek IPA Senilai Rp 37,7 M Mulai Digarap

Proyek IPA Senilai Rp 37,7 M Mulai Digarap
MANFAAT - Bupati Gunungkidul Sunaryanta usai melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seropan di Kalurahan Gombang, Ponjong.(GUNAWAN/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seropan di Kalurahan Gombang, Ponjong mulai dikerjakan. Proyek IPA senilai Rp 37,7 Miliar dengan kapasitas 100 liter per detik tersebut ditarget tuntas akhir tahun ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, pelaksanaan pembangunan IPA seropan ditangani oleh Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIJ.“Lahan yang digunakan milik PDAM. DPUPPRKP membantu upaya pemerataan. Selanjutnya setelah jadi akan dimanfaatkan untuk masyarakat di Gunungkidul,” kata Irawan di lokasi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta Kamis (15/6/23).

Dia menjelaskan, proyek IPA menelan dana sebesa Rp 37.799.002.540. Rinciannya, Rp 24.100.600.000 untuk bangunan instalasi pengolahan berkapasitas 100 liter per detik dan pembangunan prasarana IPA senilai Rp 12.606.597.105,9. Kemudian biaya konsultasi pengawasan Rp 1.091.805.435 Miliar.

Bangunan pendukung terdiri dari rumah jaga, pondasi beton IPA, atap pelindung, rumah pompa, panel, genset, pagar pengaman, mekanikal elektrik hingga jalan.Pengerjaan selama 210 hari dan ditarget selesai pada 18 Desember 2023.

Baca Juga: SpeedCash, Aplikasi E-Money yang Beri Kemudahan Pembayaran PDAM

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto mengatakan, pembangunan IPA Seropan berkapasitas 100 liter per detik merupakan upaya meningkatkan layanan air bersih di masyarakat. Selain bertujuan meningkatkan kualitas layanan, proyek IPA juga dipegunakan dalam rangka perluasan jangkauan akses air bersih ke masyarakat.”Diharapkan tambahan produksi ini dapat dinikmati warga di Kapanewon Semanu, Rongkop, Ponjong, Semin hingga Ngawen,” ujarnya.

Diakui, semula kapasitas IPA yang diajukan sebesar 200 liter per detik, tapi baru diakomodasi separuhnya. Diharapkan kekurangannya bisa dilanjutkan di tahun depan. Pebangunan IPA diperlukan untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat adalah sektor layanan air bersih atau water supply.”Selain untuk meningkatkan kualitas layanan, juga dipegunakan dalam rangka perluasan jangkauan akses air bersih ke masyarakat,” jelasnya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pembangunan IPA Seropan sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan air bersih kepada masyarakat. Kapasitas 100 liter per detik mengalami peningkatakan dibanding sebelumnya yakni, kapasitas pengelolaan air bersih sebesar 90 liter per detik.”Dengan tambahan pengelolaan 100 liter per detik, maka keluhan warga tentang air keruh bisa teratasi. Selain itu, kapasitas layanan juga semakin diperluas,” kata Sunaryanta. (gun/din/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version