Neutron Yogyakarta

Keunikan Dunia Hilang yang Ditemukan Ilmuwan di Wilayah RI

Keunikan Dunia Hilang yang Ditemukan Ilmuwan di Wilayah RI
Keunikan Dunia Hilang yang Ditemukan Ilmuwan di Wilayah RI sumber gambar kumparan

RADAR MAGELANG – Ada fakta menarik soal sebuah wilayah di indonesia yang disebut sebagai “dunia yang hilang”.

Penelitian dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, menujukan bahwa ‘dunia yang hilang’ itu berlokasi di Sumba.

Dilansir dari cnbcindonesia, wilayah ini merupakan rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah pada ribuan tahun lalu, di antaranya gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.

Laporan merujuk pada penemuan fosil hewan – hewan yang hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay, Jumat (3/11/2023).

Bahkan, studi mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan – hewan langka dulu awalnya hidup di wilayah Sumba.

Baca Juga: Universitas Al Azhar Juga Menjadi Target Bombardir Israel

Hal ini meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulai Komodo, Flores.

Dengan kata lain, hewan yang kini termasuk langka itu sebenernya berasal dari Sumba.

Ekspedisi untuk meneliti hewan – hewan punah ini berlangsung dari 2011 sampai 2014 oleh tim peneliti yang berasal dari Zoologoical Society of London (ZSL).

Mereka mengoleksi fosil dari Sumba sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’.

Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallace yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

Baca Juga: DCT Kota Jogja Ditetapkan, Keterwakilan Perempuan 39,1 Persen

Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram.

Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis.

Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

Sampai saat ini, riset tentang Sumba masih sangat jarang. Survey soal fosil dan kehidupan liar di sana pun belum terlalu banyak dilakukan.

“Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari.

Baca Juga: Sandiwara Ketoprak Tobong Lakon Mahkamah Kongkalikong Digelar Hari Ini di DPRD DIY Malioboro

Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSl.

Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

“Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang.

Baca Juga: Dukung Palestina, Ini Dia Deretan Artis Warnai Aksi Bela Palestina di Monas Atas Serangan Brutal Israel

Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” ucap Turvey. (Juliana Belence/ RADAR JOGJA)

Lainnya