Neutron Yogyakarta

Film Gadis Kretek Dapatkan Apresiasi Luar Biasa dari Penonton. Lalu Apa yang Dimaksud Kretek dan Sejarahnya ??

Film Gadis Kretek Dapatkan Apresiasi Luar Biasa dari Penonton. Lalu Apa yang Dimaksud Kretek dan Sejarahnya ??
Serial Film Netflix "Gadis Kretek". (Netflix.com)

RADAR MAGELANG – Netflix saat ini sedang kedatangan tamu baru. Tamu ini hadir dalam bentuk film. Sebuah film yang di adaptasi dari novel karya Ratih Kumala dengan judul yang sama, yaitu “Gadis Kretek”.

Film Gadis Kretek bercerita tentang seorang perempuan yang merupakan anak dari pemilik pabrik rokok Merdeka.

Perempuan ini bermimpi untuk membuat saus campuran kretek, yang dimana itu merupakan bahan dalam pembuatan rokok.

Namun keinginan tersebut harus bertentangan dengan budaya patriarki pada masa itu yaitu, dimana perempuan tidak diperbolehkan untuk memasuki ruang saus karena dipercaya dapat membuat rasa saus menjadi asam.

Baca Juga: Jokowi Singgung Ciri Kandidat Calon Presiden 2024: Indonesia Perlu Pemimpin yang Kuat, Ganjar dan Prabowo?

Rokok Kretek

Rokok kretek merupakan rokok yang dibuat dari bahan tembakau, cengkeh, dan bahan lainnya seperti penyedap rasa serta pengharum aroma asap.

Bahan-bahan tersebut dicampur kemudian digulung menggunakan kertas sigaret.

Penamaan “kretek” diambil pada saat rokok tersebut di bakar, akan muncul bunyi “kretek-kretek” yang merupakan hasil dari pembakaran bahan-bahan di dalamnya.

Rokok ini memiliki bau yang khas yang dihasilkan dari bahan-bahan tersebut.

Baca Juga: Keluarga Korban Meninggal Akibat Peluru Bripka MK Terima Uang Restitusi Rp 157,6 Juta

Sejarah

Rokok kretek pertama kali ditemukan oleh Haji Djamhari pada waktu sekitar akhir abad ke-19.

Haji Djamhari merupakan penduduk asli Kudus, Jawa Timur.

Mulanya, Haji Djamhari mengeluhkan sakit pada bagian dada.

Ia lalu mencoba mengoleskannya dengan minyak cengkeh.

Selain dengan menggunakan minyak cengkeh, ia juga mencoba menguyah cengkeh. Cara tersebut ternyata berhasil membuat sakitnya berangsur membaik.

Baca Juga: Hattrick Anderson Talisca pastikan Al Nassr Raih Tiga Poin di Kandang Al-Duhail SC

Djamhari kemudian mencari cara agar obat tersebut dapat dirasakan juga oleh semua orang.

Djamhari memutuskan untuk mengemasnya dalam bentuk rokok.

Bahan-bahan yang digunakan ialah cengkeh dan tembakau.

Cengkeh di iris-iris menjadi halus kemudian dicampur dengan tembakau.

Bahan-bahan tersebut lalu dibungkus dengan kulit jagung atau klobot hingga menjadi bentuk rokok.

Baca Juga: Kabar Aktris Cantik Celine Evangelista Ani-ani Jaksa Agung dan Terima Rp 500 Juta, Jadi Guyonan

Menurut Djamhari, jika dikemas dalam bentuk rokok akan lebih memudahkan orang untuk mengkonsumsinya.

Ada beberapa penyebutan sebelum lebih dikenal sebagai rokok kretek.

Karena berbahan cengkeh, mulanya rokok ini disebut sebagai rokok cengkeh.

Kemudian rokok ini juga sempat disebut sebagai rokok obat.

Karena menurut Djamhari, setelah ia menghirup asap dari rokok tersebut, rasa sakit yang dirasakannya menghilang. (Anistigfar/Radar Jogja)

Baca Juga: Anak Baru Lahir Punya Kanal YouTube, Jess No Limit Dihujat, Netizen: Baru Lahir Udah Cari Cuan

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)