Neutron Yogyakarta

Material Mirip Aspal Cair Muncul di Pantai Congot, Nelayan Khawatirkan Berdampak ke Biota Laut

Material Mirip Aspal Cair Muncul di Pantai Congot, Nelayan Khawatirkan Berdampak ke Biota Laut
MISTERIUS: Penampakan material misterius mirip aspal cair di Pantai Congot, Kulon Progo, Jumat (10/11).HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Material misterius seperti aspal cair berwarna hitam dengan tekstur lengket muncul di Pantai Congot, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulon Progo. Material itu melekat di pasir pantai, bahkan tertangkap jaring nelayan.

“Sekilas wujud material ini mirip tanah liat, tapi berwarna hitam pekat dan bertekstur lengket. Ketika disentuh tangan, material ini membuat kulit tangan hitam. Aroma material itu seperti benda yang gosong,” ucap salah seorang nelayan setempat, Kastubi, 53, Jumat (10/11).

Dijelaskan, material mirip aspal ini sudah muncul dan terlihat sejak Rabu (8/11) lalu. Tidak hanya di Pantai Congot, material serupa juga ditemukan di Pantai Glagah. “Ini sejak Rabu lalu, ada di sepanjang Pantai Congot hingga Glagah,” jelasnya.

Baca Juga: MAN 2 Kulon Progo Borong Juara Pencak Silat Piala Kemenpora

Menurutnya, kemunculan material misterius itu sejauh ini belum menimbulkan dampak negatif bagi biota laut di sekitar Congot. Patokan yang digunakan yakni tangkapan nelayan masih bisa dibilang aman.
“Bagi kami cuma bikin kotor jaring dan perahu. Kalau untuk ikan, kayaknya belum berpengaruh karena kami masih dapat ikan saat kami tangkap baik menggunakan jaring eret di pinggiran atau ke tengah laut,” ujarnya.

Kendati demikian, nelayan sudah mulai khawatir jika material ini terus muncul dan bertambah banyak diyakini bakal mengganggu biota laut. “Kalau tambah banyak tentu bisa mengganggu populasi ikan dan jelas akan menurunkan hasil tangkapan kami,” katanya bernada cemas.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Trenggono Trimulyo mengungkapkan, material mirip aspal di sepanjang Pantai Congot itu diduga memang aspal cair pasca insiden kapal tanker karam di Pantai Glagah tahun 2008 silam.

Baca Juga: Tiga Siswa MAN 1 Kulon Progo Ikuti Kuliah Umum Sejarah Politik

“Pada waktu-waktu tertentu memang sering muncul benda ini. Kemungkinan kapal yang tenggelam itu mengalami korosi terus sisa muatannya terbawa arus bawah dan muncul ke permukaan,” ungkapnya.

Trenggono menyebut, kemunculan benda mirip aspal ini tak hanya terjadi di Kulon Progo. Informasi yang diterimanya, material serupa juga muncul di pesisir Bantul hingga Gunungkidul. “Informasinya terbawa arus sampai Bantul dan Gunungkidul,” ucapnya.

Ia memastikan, material diduga aspal cair ini sejauh ini tidak terlalu mengganggu ekosistem sekitar karena jumlahnya tergolong sedikit. Kebanyakan material ditemukan dalam kondisi sudah kering, artinya senyawa kimia yang terkandung di dalamnya tidak bersifat  merusak lagi.
“Tentunya tetap ada (dampak lingkungan), tapi kami kira karena sudah lama jadi sudah agak mengering aspal itu,”  ungkapnya.

Baca Juga: HUT Ke 64, PP Kulon Progo Bersih-Bersih Pantai

Kendati begitu, pihaknya tetap terus melakukan pemantauan serta mengimbau masyarakat khususnya nelayan untuk senantiasa berhati-hati jika menemukan material mirip aspal.  “Kami masih terus pantau, dan mengimbau nelayan untuk tetap hati-hati jika menemukan material semacam itu,” ujarnya. (tom/laz)

Lainnya