Neutron Yogyakarta

Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan? Kipas Angin atau AC, Simak Penjelasannya…

Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan? Kipas Angin atau AC, Simak Penjelasannya…
Pengaruh kesehatan antara Kipas angin dan AC. (sumber: pexels)

RADAR MAGELANG – Untuk mengatasi udara panas, kipas angin dan AC (air conditioning) adalah pilihan terbaik.

Namun, manakah yang lebih baik untuk kesehatan Anda? Lihatlah sendiri! Pada Selasa (05/12), Gortcle mengumumkan bahwa kipas ini memiliki konsumsi energi yang rendah, sehingga dapat beroperasi lebih lama dengan biaya seumur hidup yang lebih rendah.

Karena jejak karbonnya yang sangat kecil dan emisi gasnya yang hampir tidak terlihat, kipas angin juga dapat dianggap sebagai alat ramah lingkungan.

Baca Juga: Hindari Kesalahan yang Bisa Menyebabkan Konflik di Rumah Tangga dan Solusinya

Ketika digunakan secara ekonomis, kipas angin pasti lebih hemat biaya daripada AC.

Mereka membutuhkan sedikit daya untuk tetap bekerja selama berjam-jam. Pada saat yang sama, biasanya kipas angin hanya menghasilkan aliran angin.

Jika cuaca panas di luar, Anda masih merasa panas. Selain itu, pipa angin tidak dapat menghilangkan polutan udara atau mengontrol kelembapan.

Bagi sebagian besar orang yang ingin menurunkan kelembapan atau mendinginkan ruangan yang luas, AC adalah pilihan terbaik.

Baca Juga: Siswi SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Dibully Hingga Depresi, Guru Hanya Diam Seribu Bahasa!

Selain itu, AC tidak berfungsi sebagai cara untuk membuat nyaman di hari yang panas.

Karena radiator AC menyerap kelembapan, iklim berperan besar dalam menurunkan kelembapan.

Namun, menggunakan aliran udara dapat merusak sirkulasi udara, meningkatkan penyebaran bakteri, dan menyebabkan kulit kering dan dehidrasi.

Salah satu kelemahan utama AC adalah harganya yang tinggi, yang membuatnya sulit untuk dipesan oleh kebanyakan orang.

Bahan-bahan yang digunakan pada AC tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: NVIDIA Resmi Jadi Andalan Jepang dalam Era Kecerdasan Buatan, Pasok GPU di Tengah Larangan AS ke China!

Gas yang berkontribusi terhadap penipisan lapisan ozon dapat dikeluarkan oleh AC ini.

Saat memilih antara kipas angin atau AC, Anda harus mempertimbangkan banyak hal yang luput dari perhatian saat Anda memilih.

Penggunaan keduanya harus disesuaikan dengan individu. Hal tersebut justru bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh. (Putri Aprilia Ningsih / Radar Jogja).

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)