Neutron Yogyakarta

Produk Unisex, Digandrungi Kalangan Milenial

Produk Unisex, Digandrungi Kalangan Milenial
FLEKSIBEL: Pemakaian bucket hat bisa menyatu dengan beragam outfit yang digunakan pengguna. Baik kemeja, kaus, hingga dres.ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Bucket hat sangat mudah ditemukan di toko grosir pakaian, awul-awul atau thrifting shop, hingga distro. Topi jenis ini memang banyak diminati dan dipakai oleh anak-anak muda usia SMA hingga kuliah.

“Memang produknya unisex sih, ini dipakai cewek atau cowok bisa dan cocok aja,” sebut Yudith Ahmad, penjaga distro di kawasan Demangan, Jogja Kamis (8/12).

Untuk kegunaannya sendiri, bahwa bucket hat banyak dipakai untuk aktivitas outdoor yang sifatnya non-formal. Seperti nongkrong di kafe, menonton konser, untuk olahraga atau traveling.
“Saya sendiri punya dan sering pakai misalnya pas traveling, soalnya bagus juga kalau dipakai foto,” ungkapnya.

Di tokonya, harga bucket hat yang ditaarjan mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 200 ribu. Berdasarkan kualitas bahan dan merek topi. “Mereknya beda-beda, kualitas bahannya juga memang (ada yang, Red) premium,” jelasnya.

Sementara itu, pedagang yang berfokus menjual topi secara grosir Ujang mengatakan, tren bucket hat sebenernya sudah lama terjadi. Dngan banyak anak muda sebagai pelaku atau penggunanya. Hal tersebut turut dibuktikan dengan permintaan bucket hat di tokonya yang banyak datang dari generasi milenial.”Banyak yang beli anak muda, baik beli satuan atau grosiran,” sambungnya.

BERAGAM: Penjual bucket hat Ujang di bilangan Tegal Panggung Jogjakarta yang menjual eceran maupun grosir. Pelanggannya didominasi oleh anak-anak muda usia SMA hingga kuliah.Fahmi Fahriza/Radar Jogja

Selain menjual bucket hat polosan dan motif, dia juga menerima order untuk bordir. Dalam perjalanannya, orderan dalam kategori grosir dengan bordir banyak datang dari kalangan mahasiswa, komunitas, hingga organisasi masyarakat seperti karang taruna ataupun PKK. “Nanti ada bordiran nama grup mereka,” sebutnya.

Sementara untuk harga satuan, Ujang mematok antara Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu menyesuakan model dan motifnya. Sedangkan untuk orderan grosir dengan bordir, harga ditentukan dari kerumitan dan beban biaya produksi yang dilakukan.

“Harganya beda, kalo grosir tentu lebih murah dibanding beli satuan, tapi tetep pakai hitungan produksi,” tandasnya. (iza/eno)

Lainnya