Neutron Yogyakarta

Budiana Selamatkan Ratusan Kucing Telantar di Jalanan

Wujudkan Mimpi Mendiang Istri, Dirikan Rumah Sahabat Kocheng
Budiana Selamatkan Ratusan Kucing Telantar di Jalanan

KULONPROGO – Orang biasanya memelihara kucing kesayangan dengan ras tertentu. Kucing yang memiliki bulu halus, sikap yang manis, dan klan jelas. Seperti Budiana, 41, ia juga cinta kucing, bahkan tidak sebatas hobi. Ia bahkan menyelamatkan dan mengurus ratusan kucing-kucing telantar di jalanan.

Sudah semestinya kasih sayang dan kepedulian itu ditujukan kepada siapa saja. Bahkan tidak hanya kepada sesama, melainkan juga kepada semua makhluk ciptaan Tuhan yang juga memiliki hak hidup di dunia ini.

Apa yang dilakukan Budiana memang tidak seperti kebanyakan. Ia bisa menyempatkan waktu untuk mengurus dan memelihara kucing-kucing malang yang telantar kedinginan di jalan. Butuh sebuah perjuangan dan pengorbanan yang tidak gampang untuk menjalaninya.

Sikap welas asih dan empatinya terhadap hewan (kucing) juga pantas untuk dicontoh. Tidak untuk mengambil peran yang sama, namun minimal menjadi berat untuk bersikap kasar kepada hewan, berpikir puluhan kali untuk menyakiti hewan.

Apa yang dilakukannya mungkin akan menjadi sangat berharga dalam kehidupannya. Ia mampu mendirikan panti asuhan kucing terlantar, sakit dan kurang beruntung itu. Ia beri nama tempat itu “Rumah Sahabat Kocheng”.

Tidak main-main, kucing terlantar yang ia pungut di jalanan jumlahnya mencapai 200 ekor lebih. Rumah Sahabat Kocheng itu terdiri atas tiga bangunan tua. Ia dikontrak selama satu bulan terakhir. “Ya, saya kontrak bangunan ini untuk menyelamatkan sementara kucing-kucing kurang beruntung ini,” ucap pria asal Kuningan, Jawa Barat, itu Selasa (19/7).

Dijelaskan, latar belakang aksi penyelamatan kucing yang dilakukannya berawal dari kecintaan almarhumah istrinya terhadap kucing. “Istri saya sudah meninggal dunia 13 tahun lalu. Sebelum meninggal istri saya sempat bermimpi membangun rumah bagi para kucing. Dan itu sekarang saya wujudkan,” jelasnya.

Perjuangan untuk mewujudkan mimpi mendiang istrinya itulah yang kemudian membawanya sampai ke Kulonprogo. Banyak kendala dan rintangan harus dihadapi pria yang lebih akrab disapa Cowboy Kocheng ini. “Tetangga protes, dikatain penghuni rumah angker. Bahkan dituduh sebagai penjual kucing untuk makan buaya. Saya juga harus pindah-pindah kontrakan untuk merealisasikan mimpi istri saya,” ujarnya.

Pada sisi lain, ketulusan niatnya menyelamatkan kucing-kucing liar terlantar juga mendapat dukungan dari beberapa pihak. Ia kini bahkan dibantu delapan karyawan untuk mengelola Rumah Sahabat Kocheng. Mereka ikut membantu memberi pakan dan mengobati kucing yang sakit ke dokter hewan terdekat.

“Kami juga menerima siapa saja yang ingin mengadopsi kucing di Rumah Sahabat Kocheng ini. Pun sebaliknya, jika ada warga yang ingin menitipkan atau menyerahkan kucingnya karena tidak sanggup untuk memelihara. Kami sediakan tempat di jalan masuk rumah kontrakan,”  ucapnya.

Kebanyakan pemilik kucing sebetulnya hanya ingin memelihara satu atau dua ekor saja. Namun karena yang dipelihara, kucing betina alhasil beranak dan bertambah banyak. Tidak sedikit yang kemudian tega untuk membuangnya di jalanan.

“Bisa, dititipkan di sini bisa. Atau kalau mau membantu kami juga tidak menolak donasi. Kami rawat meskipun jumlahnya ada ratusan. Untuk menutup biaya operasional kami juga buka usaha sampingan. Ada lahan sedikit kami buka petshop. Kami juga buka angkringan dan persewaan mobil remot control, ATV dan mini trail,” ungkapnya.

Budiana berharap, Rumah Sahabat Kocheng yang ia rintis di Kulonprogo juga bisa diterima di kota-kota lainnya. “Kami ingin menyelamatkan atau memelihara kucing sembari membuka usaha seperti di sini. Ya hasilnya untuk membiayai perawatan kucing-kucing telantar yang ada di sini,” katanya. (tom/laz)

Lainnya

Exit mobile version