Neutron Yogyakarta

Tugas Terakhirnya Suskseskan Puncak HUT Kota Jogja

Mengenang Kepala Satpol PP Kota Jogja Agus Winarto yang Meninggal karena Serangan Jantung
Tugas Terakhirnya Suskseskan Puncak HUT Kota Jogja

JOGJA – Kabar duka datang dari jajaran Pemkot Jogja. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jogja Agus Winarto berpulang Senin pagi (10/10). Tugas terakhir pria yang akrab disapa Gus Win ini adalah pengamanan puncak HUT Kota Jogja, Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) pada Jumat (7/10).

Suasana duka sangat terasa di halaman Balai Kota Jogja, kemarin sore (10/10). Gerimis makin menambah suasana haru. Tapi tak membuat ratusan ASN dan masyarakat berteduh. Selepas Salat Ashar, di tengah hujan, mereka melepas jenazah Gus Win. Dengan menggelar salat jenazah di halaman Balai Kota Jogja.

Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi pun larut dalam keharuan. Seusai memimpin salat jenazah, Sumadi melepas jenazah Gus Win yang diberangkatkan dengan mobil jenzah Pemkot Jogja itu ke pemakaman Bangunrejo, Gantiwarno, Klaten. “Meski saya baru lima bulan menjabat di pemkot, saya melihat beliau orang yang mempunyai prinsip dalam bekerja, rajin, tekun, dan ulet,” kata Sumadi menahan haru.

Sumadi menyebut, pemkot kehilangan salah satu sosok penting. Asisten bidang pemerintahan dan adminsitrasi umum Setprov DIJ itu mengenang kerja sama terakhirnya dengan Gus Win, saat perayaan HUT ke-266 Kota Jogja. Dia melihat langsung Gus Win turun menjalankan tugasnya. Meski sampai tengah malam dan kondisi hujan. Termasuk saat gelaran WJNC 2022 di kawasan Tugu Jogja, yang dipadati ribuan orang.

Sumadi mengaku selalu komunikasi dengan Gus Win, tentang situasi, kondisi dan juga keamanan, serta ketertiban. “Ya, almarhum melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.

Karena pentinynya jabatan Gus Win, Sumadi sudah mulai mencari nama calon penggantinya. Jabatan kepala Satpol PP yang berurusan dengan keamanan dan ketertiban, disebutnya tidak bisa dibiarkan kosong dalam waktu lama. “Penggantinya segera dirembug bersama Sekda dan Asisten,” ungkapnya.

Gus Win dinyatakan meninggal dunia pukul 10.56 di Bangsal Isolasi Rumah Sakit Bethesda, Jogja. Sekretaris Sat Pol PP Kota Jogja Hery Eko Prasetyo mengatakan, Gus Win menghembuskan napas terakhir lantaran tersuspek Covid-19 dan penyakit jantung. Gus Win sempat dirawat di salah satu klinik di wilayah Klaten pada Minggu malam (9/10). Lantaran kondisi yang terus memburuk, Agus lantas dirujuk ke RS Bethesda. “Karena kondisi saturasinya menurun, Senin pagi (10/10) dirujuk ke Bethesda. Masuk IGD pukul 07.00 kalau informasinya dari keluarga,” jelasnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Gus Win meninggal pada usia 49 tahun. Dia telah bertugas sebagai Kasat Pol PP Kota Jogja sejak 2018. Sebelumnya, beberapa jabatan pernah diembannya, mulai camat Umbulharjo, kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja dan kepala Dinas Kebakaran Kota Jogja. (isa/dwi/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)