Neutron Yogyakarta

Keterangan Seto Nurdiyantoro saat melaunching bukunya

Keterangan Seto Nurdiyantoro saat melaunching bukunya
LEGENDA: Seto Nurdiyantoro (tengah) dalam peluncuran dan diskusi buku di Warung Sastra, Jumat (15/9).RIZKY WAHYU/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Salah satu legenda sepak bola Indonesia yang berasal dari Sleman, Seto Nurdiyantoro menerbitkan sebuah buku pertamanya yang berjudul “Super Seto, Karena Seto Tak Bisa Dipisahkan dari Sepak Bola “.

Buku Super Seto tersebut berisikan kisah perjalanan awal Seto di dunia sepakbola. Kisah-kisah perjalanan sang legenda sepak bola asal Sleman itu tertulis dengan rapi dan runtut di buku tersebut.”Sebab sepak bola telah menjadi satu bagian tak terpisahkan dari hidup saya,” tegasnya dalam peluncuran dan diskusi buku di Warung Sastra, Jumat (15/9).

Nama Seto sendiri sudah sangat dikenal dikalangan pecinta sepak bola Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Sebab Seto adalah pria yang pernah bermain dan melatih hampir semua klub di DIJ. “Buku ini saya tulis melalui berbagai proses. Seperti membuka kembali arsip koran-koran lama, foto-foto saya waktu masih menjadi pemain, pengecekan data, dan lain-lain,” ujarnya.

Baca Juga: Preview RANS v PSS: Maksimalkan Set Piece, Perbaiki Finishing Open Play

Di sela-sela waktu yang sedang tidak melatih tim mana pun, akhirnya Seto memberanikan diri untuk menulis dan merilis buku pertamanya itu. Dan buku Super Seto ini bukanlah karya pertama dan yang terakhirnya. ” Dan tentunya buku ini masih belum sempurna. Masih banya kekurangan. Tetapi saya sudah berusaha semaksimal mungin,” ungkapnya.

Seto sendiri mengaku melalui bukunya ini, dirinya ingin menginspirasi dan memotivasi para pemain muda khususnya pemain muda Jogja agar bisa menjadi pemain sepak bola yang profesional dan bisa ikut membela Tim Nasional Indonesia. (ayu/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version