Neutron Yogyakarta

Pengantin Baru di Kebumen Donasi Mahar Nikah untuk Warga Palestina

Pengantin Baru di Kebumen Donasi Mahar Nikah untuk Warga Palestina
BAHAGIA : Sepasang pengantin asal Kebumen menyumbangkan mahar pernikahan untuk misi kemanusiaan di Palestina.(ISTIMEWA)

RADAR MAGELANG – Indah Suryana, 24, mengawali bahtera rumah tangganya dengan berempati. Ia rela mewakafkan mahar pernikahan demi membantu penderitaan warga Palestina. Sebagian harta terbaiknya itu disumbangkan usai melangsungkan pernikahan.

M Hafied, Kebumen

Tepat di hari bahagianya, Indah Suryana masih sempat memikirkan penderitaan orang lain. Ia memilih mewakafkan mahar pernikahan untuk membantu misi kemanusiaan di Palestina. Donasi dari mahar ini ia ikrarkan pascaprosesi pernikahan di rumahnya, Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kebumen, Senin (23/10).

Sebenarnya rencana donasi ini sudah terbesit sejak lama. Jauh sebelum menentukan tanggal pernikahan. Namun, sebagai seorang calon istri ia tetap minta restu atau persetujuan dari keluarga, utamanya calon suami.  “Sedikit banyak semoga dapat membantu saudara di Palestina yang sekarang lagi kesusahan,” ungkapnya, Selasa (24/10).

Baca Juga: China Kerahkan Enam Kapal ke Timur Tengah di Tengah Perang Israel-Palestina

Rp 2.030.000 adalah nilai mahar yang disumbangkan untuk donasi. Sumbangan berupa uang tersebut kemudian disetorkan kepada salah satu lembaga amil terpercaya melalui metode transfer. “Ada makna mendalam, kami serahkan di momen bahagia. Semoga saudara di sana ikut merasakan dari langkah kecil kami,” ujarnya.

Bagi Indah, konflik tak berkesudahan antara Palestina-Israel bukan sekadar urusan perang. Ia melihat nyawa manusia begitu murah di kawasan konflik antara Israel-Palestina. Setiap hari warga sipil bertaruh nyawa atas dampak konflik perebutan wilayah tersebut. “Gak tega lihat di berita, ada anak kecil sampai orang tua dihadapkan moncong senjata. Begitu mengerikan, warga dihujani rudal,” bebernya.

Indah memutuskan melepas masa lajang dengan pria yang diketahui merupakan tetangga. Akif Fatwal Amin, 46, adalah pria yang ia pilih untuk bersama membangun mahligai rumah tangga.
Akif, sebagai seorang suami mengaku bangga atas keputusan sang istri. Dia tak menolak ketika diminta persetujuan menyumbangkan mahar untuk misi kemanusiaan. “Prinsipnya, mahar itu sudah hak istri. Mau buat apa monggo. Kemarin rembugan buat donasi, ya saya dukung penuh,” katanya. (pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)