RADAR MAGELANG – Kalurahan Sendangmulyo di Kapanewon Minggir sudah lama dikenal sebagai sentra bambu. Sayangnya, regenerasi turun temurun perajin bambu di wilayah itu terus tergerus modernisasi. Rosidi, ketua Sentra Kerajinan Bambu di Sendangmulyo pun berusaha keras agar potensi di desanya itu bisa terus lestari.
IWAN NURWANTO, Sleman
Rumah Rosidi di Padukuhan Mergan, Sendangmulyo tampak sibuk. Istrinya tengah memotong bambu dan membelahnya untuk dibuat bahan baku kerajinan. Ya, keluarga Rosidi merupakan perajin bambu. Nama usahanya Bambu Apus.
Dia sendiri merupakan generasi ketiga penerus perajin bambu, setelah orang tua dan kakek neneknya. Produk bambu yang dihasilkan juga beragam. Ada kap lampu, piring bambu, tampah, kipas, serta berbagai kerajinan berbahan dasar tumbuhan beruas tersebut.
Rosidi menjelaskan, Kalurahan Sendangmulyo dari dulu sampai sekarang memang merupakan sentra kerajinan bambu. Hampir mayoritas masyarakat di desa tersebut dulunya merupakan perajin bambu.
Baca Juga: Kerajinan Bambu dari Purworejo Tembus Pasar Luar Negeri
Ini wajar, karena bahan baku di wilayah barat Kabupaten Sleman itu cukup melimpah. Selain itu, produk kerajinan bambu prospek bisnisnya cukup luas. Lantaran bisa dibuat menjadi berbagai benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun seiring berjalannya waktu, menurut Rosidi, jumlah perajin bambu di Sendangmulyo berangsur-angsur berkurang. Banyak generasi muda di desanya yang enggan untuk meneruskan usaha orang tuanya sebagai perajin bambu karena berbagai alasan.
“Padahal potensi kerajinan bambu menurut saya cukup cerah, karena banyak digunakan untuk hiasan hotel dan sebagainya,” ujar Rosidi kepada Radar Jogja (20/10).
Melihat fenomena itu, Rosidi pun berkomitmen melestarikan Sendangmulyo agar tetap menjadi sentra kerajinan bambu di Kabupaten Sleman dan DIJ. Upayanya pun dilakukan dengan berbagai cara.
Baca Juga: Mengunjungi Dusun Wisata Kerajinan Bambu Brajan di Minggir Sleman
Rosidi membeber, dia rutin mengisi berbagai pelatihan tentang pembuatan bambu. Juga berusaha agar anak-anak muda di Sendangmulyo mau membantu memasarkan kerajinan bambu melalui internet. Karena anak muda sangat familiar dengan yang namanya media sosial. “Harapan saya kerajinan bambu di Sendangmulyo terus lestari. Sayang kalau tidak ada regenerasi,” terang Rosidi. (laz)