Neutron Yogyakarta

Mahasiswa UNY Sulap Ekstrak Daun Kopi Jadi Pembasmi Hama Tanaman Cabai

Mahasiswa UNY Sulap Ekstrak Daun Kopi Jadi Pembasmi Hama Tanaman Cabai
BANTU PETANI: Para mahasiswa Fakultas MIPA UNY yang meneliti meneliti ekstrak daun kopi sebagai pembasmi hama pada tanaman cabai.DOK UNY

RADAR MAGELANG – Akar pohon cabai sering busuk akibat serangan jamur patogen bernama Phytophthora Capsici. Sulit terdeteksi karena berada di dalam tanah. Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meneliti ekstrak daun kopi sebagai pembasmi hama pada tanaman cabai.

WULAN YANUARWATI, Jogja

Mahasiswa MIPA itu yang meneliti ini terdiri atas Harnung Wulan Dari dan Nanda Rachma Agustina (Prodi Biologi), Respa Ardian (Kimia) dan Amelia Noormufida Widya Hartanti (Pendidikan Kimia). Harnung mengatakan, selama ini pengendalian patogen jamur oleh petani menggunakan fungisida sintesis. Karena dinilai lebih praktis dan efektif.

“Namun penggunaan fungisida sintesis yang melebihi batas dapat membahayakan organisme lain, mengganggu kesehatan, menghasilkan residu hingga pencemaran lingkungan,” ujarnya Rabu (25/10).
Penggunaan fungisida sintetis dapat diminimalisasi dengan biofungisida. Yakni fungisida berbahan dasar ekstrak tumbuhan dengan bahan aktif yang mampu menghambat pertumbuhan jamur.

Baca Juga: Daun Kopi Memiliki Khasiat Ampuh, Mahasiswa UNY Sulap Jadi Pembasmi Hama Tanaman Cabai

Bahan aktif yang digunakan itu berasal dari metabolit sekunder, salah satunya alkaloid. Alkaloid diketahui bisa masuk di antara dinding sel dan DNA. Kemudian mencegah replikasi DNA jamur sehingga pertumbuhan jamur akan terganggu.
Berdasarkan penelitian, daun kopi (Coffea Canephora) memiliki kandungan alkaloid yang cukup tinggi. Sebesar 13.552 mg/g daun kopi tua.

“Kandungan alkaloid ekstrak daun kopi yang tinggi diharapkan dapat menghambat pertumbuhan jamur phytophthora capsici,” ujar Nanda Rachma Agustina.
Secara teknis penelitian, tanaman cabai diambil dari populasi yang sehat dan homogen. Lalu diberi infeksi jamur Phytophthora Capsici. Setelah tanaman cabai terinfeksi jamur, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk perlakuan yang berbeda.

Selanjutnya nanoemulsi senyawa alkaloid ekstrak daun kopi diaplikasikan pada tanaman yang sudah terinfeksi. Caranya dengan disemprotkan dan disiramkan ke tanaman, kemudian diamati apakah ada tanda-tanda pertumbuhan jamur. Apakah ada pembusukan atau kerusakan pada bagian tertentu pada tanaman.

Baca Juga: Sambut Mahasiswa Baru, Kemeriahan PKKMB UNY 2023

Setelah itu dilakukan analisis dengan menghitung persentase penghambatan pertumbuhan jamur pada setiap kelompok tanaman cabai. Penelitian ini meraih pendanaan dari Direktorat Jenderal Belmawa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKM-RE tahun 2023. (laz)

Lainnya

Exit mobile version