RADAR MAGELANG – Pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan rutin. Paling tidak setahun sekali. Tapi bagi penyandang disabilitas, kontrol rutin bukan hal yang mudah. Gelaran Posbindu bagi penyandang disabilitas jadi salah satu solusi. Tes kesehatan sekalian mendapat bantuan alat bantu.
AGUNG DWI PRAKOSO, JOGJA
Muhamad Barokah salah seorang penyandang disabilitas asal Ngampilan Kota Jogja dengan sabar mengikuti seluruh proses pemeriksaan kesehatan bagi difabel di SLB Pembina Kota Jogja Kamis (26/10). Mulai dari pemeriksaan darah hingga kebutuhan alat bantu. Semua dijalaninya tetap duduk di atas kursi rodanya.
Barokah mengaku sangat senang adanya acara ini. Apalagi dia berkesempatan mendapat alat bantu kaki palsu. Di pemeriksaan sebelumnya ia juga ikut dan mendapatkan bantuan kursi roda. Pada tahun ini, Ia berencana mengajukan bantuan berupa kaki palsu. “Harapan saya, mudah-mudashan acara seperti ini terus berlanjut. Penyandang difabel lain yang belum mengetahui informasi semoga segera bisa mengaksesnya,” ucapnya.
Baca Juga: Surat Suara Braille Hanya untuk Pilpres dan DPD, KPU Tegaskan TPS Harus Aksesibel bagi Difabel
Kegiatan yang diperuntukan penyandang disabilitas itu digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Digelar oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Jogja melalui pelayanan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Terpadu. Berkerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial Kota Jogja.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Kota Jogja Erva Wifata menyampaikan, kegiatan ini diikuti 50 lebih pasien penyandang disabilitas. Acara tersebut merupakan agenda rutin tahunan. Tapi sempat macet tiga tahun dikarenakan pandemi. “Walaupun acara ini difokuskan untuk masyarakat wilayah kota, tapi beberapa pendaftar berasal dari Gunungkidul dan Bantul tetap kami terima,” jarnya.
Pendaftaran dilakukan melalui online dan langsung di lokasi. Akses pendaftaran online melalui web Bapeljamkesos. “Setiap data dari peserta yang lolos verifikasi harus disertai alamat, supaya mudah untuk proses penjemputan”, katanya.
Baca Juga: 25 Atlet Difabel Ikut Kejurda NPC Panahan, Persiapan Peparnas Tahun Depan
Acara Jamkesus Terpadu memiliki beberapa pos pemeriksaan pos binaan terpadi (Posbindu), dokter keluarga dan pengecekan terhadap kebutuhan alat bantu. Selain pasien yang terdaftar, petugas juga memeriksa pengantar pasien. “Jadi semua yang hadir, diperiksa lengkap meliputi tensi, gula darah, kolesterol dan asam urat,” tegas Waryono selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Jogja.
Selain mendapatkan pelayanan secara gratis, Kepala Seksi KPJ Dinas Kesehatan DIJ Yani Hartono menyampaikan, peserta juga mendapatkan bantuan berupa alat bantu bagi disabilitas. Alat bantu yang disediakan berupa ortosis-protosis, kaki dan tangan palsu serta kursi roda. “Untuk alat bantu kursi roda, kita bekerjasama dengan UCP dan OHANA. Kemudian untuk ortosis-protosis bekerjasama dengan YAKKUM dan APOC,” tuturnya. Pendistribusian alat bantu, tidak bisa diberikan secara langsung. Setelah diperiksa, peserta akan melakukan proses pengukuran alat bantu terlebih dahulu. (pra)