Neutron Yogyakarta

Akad di Kolam Ikan Terapi, Maharnya Cabai dan Sembako

Akad di Kolam Ikan Terapi, Maharnya Cabai dan Sembako
LANGKA: Pasangan pengantin saat mengikuti prosesi nikah bareng di kolam ikan terapi, Joglo Khasanah, Banguntapan, Bantul, Selasa (21/11).Gregorius Bramantyo/Radar Jogja

RADAR PURWOREJO – Ada yang unik dalam prosesi pernikahan bertajuk Nikah Bareng di Joglo Khasanah, Banguntapan, Bantul, Selasa (21/11). Selain akad nikahnya dilakukan di kolam ikan terapi, maharnya pun berupa cabai dan ubarampe lain seperti beras, garam, dan kecap.

GREGORIUS BRAMANTYO, Bantul

Tiga pasangan pengantin melangsungkan prosesi pernihakan yang digelar Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais). Dalam prosesi nikah bareng ini, para peserta juga menyerukan pemilu damai. Tiga pasangan pengantin itu adalah Rossa Felisza dan Slamet Ardiyanto; Diananingsih dan Jan Wari Nugroho serta Sri Muryani dan Apri Wahyudi.

Ijab kabul dipandu penghulu dari KUA Banguntapan. Prosesi pernikahan dilangsungkan di kolam ikan terapi yang melambangkan kesehatan bagi hubungan ketiga pasangan itu.
Ketua Fortais Ryan Budi Nuryanto menjelaskan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menikah karena berbagai keterbatasan. Hal itu ditambah kondisi krisis pangan yang berada di depan mata. Ditandai dengan lonjakan harga bahan pokok seperti beras dan cabai.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Bantul Turun

Dengan momentum pemilu damai, masyarakat diajak menghayati kembali semangat Bhineka Tunggal Ika untuk diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Berbeda pilihan tapi utamakan persatuan yang diwujudkan dalam acara Nikah Bareng Pemilu Damai,” katanya di sela acara ini kemarin.

Pesan pemilu damai disampaikan melalui penggunaan busana adat dari masing-masing capres oleh ketiga pasangan pengantin. Prosesi diawali dengan arak-arakan kirab ketiga pasangan pengantin dengan membawa poster Pemilu Damai dengan gambar capres-cawapres dari Jalan Wonosari menuju Joglo Khasanah.

Seluruh prosesi beserta mahar nikah bareng ini difasilitasi secara gratis oleh Fortais. Ryan menyebut, kegiatan ini merupakan wujud gotong royong dalam membangun bangsa. “Walau kita berbeda-beda pilihan, tetap satu tujuan yaitu Indonesia sejahtera. Karena sekarang ini kita mengalami krisis nilai,” tambahnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah Sasaran, Dinsos Bantul Perbaiki Program Bansos

Untuk mahar yang berupa cabai dan ubarampe lain seperti beras, garam, dan kecap disebutkan hal itu memiliki makna bahwa baik di pemilu dan pernikahan, dalam setiap perjalanannya akan melewati fase manis, asin, dan pedas. Yang dilalui dengan bersemangat dan selalu bersama.

“Harapannya pasangan akan bekerja keras membangun dan membahagiakan keluarganya. Dengan perbedaan dan kekuatan, cinta bisa saling berbagi dan mengisi,” ujar Ryan.

Ijab kabul yang dilakukan di kolam ikan terapi, filosofinya para pengantin maupun para kontestan pemilu diharapkan akan mendapatkan kebahagiaan sekaligus kesehatan, bukan kesusahan. “Jadi setelah pemilu nanti tidak ada yang masuk rumah sakit. Yang menikah juga sama,” jelas Ryan.

Baca Juga: Buntut Ngguling di Prambanan, Kereta Kelinci Dilarang Beroperasi di Jalan Raya di Bantul dan Bengkel Diminta Tak Lagi Memproduksi

Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan tertentu dalam melangsungkan pernikahan. “Pemkab Bantul berterima kasih kepada Fortais atas kegiatan ini. Kami doakan para pengantin yang ijab kabul ini menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah,” katanya.

Dikatakan, kegiatan ini juga turut mendukung program pemerintah yakni mewujudkan pemilu damai. Sebab, busana yang dipakai para pengantin adalah busana adat dari asal para calon presiden dan wakil presiden. “Ini menunjukan kebineka tunggalikaan,” tandas Joko. (laz)

Lainnya