Neutron Yogyakarta

Jadi Cinderamata Pisah Sambut Pejabat TNI

Jadi Cinderamata Pisah Sambut Pejabat TNI
KARYA SENI: Serda TNI Eka Mardiyanto Anggota Kodim 0709/Kebumen memegang miniatur kendaraan tempur jenis Jeep Willys yang dibuat dari barang rongsok. (Istimewa)

RADAR MAGELANG – Tuntutan kedisiplinan sebagai prajurit TNI tak menyurutkan Serda Eka Mardiyanto berkreativitas. Ia berhasil menetaskan begitu banyak karya berupa miniatur alutsista dari barang rongsok. Dari koleksi karya itu, Serda Eka bermimpi akan membuat wisata edukasi berisi miniatur peralatan tempur TNI.

Empat belas tahun sudah Serda TNI Eka Mardiyanto bekecimpung dengan barang rongsok. Bukan sebagai pengepul atau pencari rongsok. Tapi, ia mampu mengubahnya menjadi miniatur alutsista.

Waktu luang selepas dinas ia manfaatkan sebaik mungkin untuk berkarya. Dari tangan dingin Eka, segala jenis limbah mampu diolah menjadi barang bernilai tinggi. Hasilnya, sudah belasan jenis miniatur alutsista berhasil dibuat nyaris persis seperti aslinya. “Awalnya, saya itu tertarik lihat alat tempur. Kemudian mikir bagus juga kalau bikin versi ukurab kecil,” ucapnya, Minggu (7/1).

Eka mulai suka mengolah barang rongsok sejak ia berpangkat Praka. Tepatnya sekitar 2015 silam. Biasanya, ia mengandalkan barang rongsok dari onderdil motor dan bekas mainan anak sebagai bahan utama miniatur alusista. Tak ketinggalan, barang pasar loak juga menjadi buruan Eka. “Saya suka main ke bengkel atau pasar. Misal ada barang bagus, langsung kulakan. Sampai rumah di otak-atik,” ucap prajurit Kodim 0709/Kebumen itu.

Butuh waktu seminggu untuk menghasilkan satu unit replika alutsista. Dari beberapa karya, Eka terlihat tak menghilangkan identitas TNI. Kini ia mampu menghasilkan replika jenis pesawat, tank tempur hingga kapal perang. Misalnya, Tank M133, Kendaraan Yonmek, Panser Anoa dan alutsista jenis lain buatan Pindad. “Sempat ada yang pesan itu purnawirawan. Pangkat Brigjen, waktu itu langsung borong delapan unit,” terangnya.

Berkat ketekunan selama ini, hasil karya Eka sudah terkenal di kalangan TNI. Satu per satu pesanan mulai berdatangan. Kebanyakan pesanan digunakan untuk cinderamata pisah sambut pejabat TNI. Atau buah tangan ketika acara kunjungan pejabat di lingkungan TNI. “Satuan mana gitu, kalau mau ada pejabat datang pesan untuk kenang-kenangan,” jelasnya.

Awalnya, karya Eka banyak berkaitan dengan persenjataan TNI. Namun, belakangan ini juga mencoba bereksplorasi. Ia berhasil membuat karya lain seperti robot, lampu dan interior rumah. Semua dihasilkan dari barang rongsok. Cita-citanya punya semacam galeri wisata. “Siapa yang mau lihat dan belajar silahkan datang. Sebagian karya sekarang saya taruh di angkringan teman. Biar pada lihat,” ucapnya.

Eka sehari-hari bertugas di Koramil 05 Karanggayam. Ia menjabat sebagai Babinsa setempat. Tak jarang ilmu mengolah barang bekas tersebut ditularkan kepada masyarakat setempat. Ia sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin belajar memanfaatkan limbah sebagai solusi krisis lingkungan. “Persoalan di desa biasanya sampah. Justru saya senang kalau ada masyarakat peduli untuk mengolahnya,” ucap Eka. (han/pra)

Lainnya