RADAR JOGJA – Klub-klub Liga 1 dari luar Pulau Jawa, yang sudah sampai DIJ meminta kompensasi ke PT LIB. Juga perencanaan yang matang terkait restart Liga 1. Menyusul ditundanya kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu hingga bulan depan.
Hal itu disampaikan saat pertemuan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, yang menyambangi DIJ Rabu (30/9). Pertemuan itu dihadiri oleh Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita dan Direktur Operasional LIB Sudjarno. Serta perwakilan tim PSM Makassar Persiraja Banda Aceh, Bali United, Barito Putera, serta PSS Sleman.
Dalam pertemuan itu mereka pun menyampaikan berbagai masukan kepada LIB. Satu di antaranya yaitu meminta kompensasi finansial. Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh Rahmat Jaelani mengaku, cukup kecewa dengan penundaan kompetisi. Apalagi timnya sudah berada di DIJ sejak Minggu (27/9) lalu. “Dalam rapat kami minta kompensasi dan rencana yang matang ketika nanti kelanjutan liga benar-benar di bulan November. Usulan klub kalau melanjutkan kompetisi tanpa kompensasi dari LIB akan sulit,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, usulan penggantian kompensasi dirasa sangat wajar. Terlebih, ada kemungkinan kompetisi tidak bisa dilanjutkan, sehingga klub tidak ada pemasukan lain selain lewat subsidi dan hak-hak komersial.
Media Officer PSM Sulaiman Abdul Karim berujar bahwa pertemuan yang digelar setidaknya sedikit melegakan bagi kontestan Liga 1. “Ya kami mendengarkan pemaparan bahwa dalam beberapa hari ke depan PT LIB akan berupaya agar Liga bergulir bulan depan,” bebernya. Di sisi lain, tim berjuluk Juku Eja itu memilih tetap stay di DIJ hingga kompetisi bergulir. Sementara, Bali United, Persija dan Borneo FC batal bertolak ke Jogjakarta. Sedangkan Barito Putra belum memutuskan apakah akan tetap tinggal atau kembali ke Banjarmasin.
Sementara itu, Manajer PSS Danilo Fernando enggan berkomentar banyak terkait pertemuan tersebut. “Kami dari PSS belum mau berbicara terlebih dulu karena ini bukan pertemuan yang resmi,” ujar Danilo.
Sudjarno mengatakan, pihaknya berusaha terbuka dan menampung usulan klub atas penundaan Liga. “Kami meminta masukan saran dari tim yang ber-home base di sini. Nanti kami akan bertemu dengan seluruh klub Liga 1 dan Liga 2,” ujarnya.
Dikatakan, dari pertemuan itu LIB juga mendapatkan banyak masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam rapat bersama stakeholder di Jakarta. “Intinya kami dapat masukan luar biasa. Insyaallah kompensasi akan kami bicarakan secara lengkap dalam rapat di Jakarta,” imbuh Sudjarno. (ard/pra)