Neutron Yogyakarta

Mengolahragakan Masyarakat di Era Kebiasaan Baru

Mengolahragakan Masyarakat di Era Kebiasaan Baru
PATUHI PROTOKOL KESEHATAN: Sarana fitness out door di Lapangan Beran, Tridadi, Sleman menjadi wahana olahraga rekreasi keluarga.(YOGI IP/RADAR JOGJA)

RADAR JOGJA – Sejak pandemi Covid-19 melanda, hampir sebagian besar kegiatan olahraga yan melibatkan atlet, peserta didik, dan penggiat olahraga berhenti sementara. Bahkan tidak aktif sama sekali. Terutama kegiatan olahraga yang melibatkan massa dalam jumlah banyak. Termasuk kegiatan olahraga masyarakat.

Padahal selain melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, ketahanan tubuh dan perasaan gembira sangat penting untuk meningkatkan imunitas.

Hal itu bisa terpenuhi dengan asupan makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur.

Oleh karena itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman kini fokus mengampanyekan olahraga rekreasi bagi masyarakat. Program tersebut melengkapi tugas utama Dispora meningkatkan unsur olahraga prestasi dan pendidikan.

Kepala Dispora Sleman Drs Agung Armawanta MT menuturkan, pelaksanan kegiatan olahraga rekreasi tetap harus mengedepankan protokol kesehatan. Di Sleman dikenal dengan konsep Cita Mas Jajar. Yakni mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak antar sesama. Konsep ini sama persis dengan gerakan 3M yang berlaku nasional. “Semoga kegiatan olahraga rekreasi di Sleman bisa dilaksanakan masyarakat secara kontinyu, berkembang, dan variatif,” ungkap Agung Senin (2/11).

Lebih dari itu, Agung berharap, kegiatan olahraga rekreasi bisa tersambung dengan unsur olahraga pendidikan dan prestasi. Sehingga memiliki manfaat ganda. Menjaga kebugaran tubuh sekaligus menggerakkan roda ekonomi mikro melalui berbagai kegiatan olahraga masyarakat.

Untuk mengembangkan kegiatan olahraga rekreasi tentu dibutuhkan sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai. Nah, untuk keperluan tersebut, pada tahun keempat Dispora Sleman menyediakan atau menambah fasilitas olahraga berupa perangkat fitness out door di Lapangan Beran.  “Program ini nantinya akan dikembangkan di seluruh kecamatan,” ujarnya.

Menurut Agung, saat ini telah dilakukan survei penyusunan detail enginering design (DED) yang melibatkan organisasi perangkat daerah lainnya, juga mitra kerja Dispora. Termasuk pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Agar sarpras tersebut bisa mengintegrasikan kegiatan  olahraga masyarakat dan pendidikan. Khususnya untuk pengembangan kelas khusus olahraga  (KKO) dan olahraga prestasi.

Untuk pengembangan olahraga masyarakat, lanjut Agung, bisa juga diusulkan melalui proposal bantuan keuangan khusus (BKK) desa.

Sedangkan untuk event kerja sama atau yang memerlukan instruktur, sementara ini khusus senam bersana acara tertentu, dapat mengajukan proposal ke Dispora.

Sementara itu,  kegiatan olahraga masyarakat, termasuk sekolah olahraga masyarakat, sedang dalam taraf inventarisasi. Diharapkan, setelah kelompok-kelompok olahraga masyarakat tersebut terdaftar akan dilakukan pembinaan sebagai penunjang kegiatan. “Saat ini sudah 10 sekolah sepak bola yang mendaftar. Untuk kelompok-kelompok olahraga masyarakat sedang dalam penyusunan regulasinya,” jelas Agung.

Keberadaan sarana fitness out door di Lapangan Beran disambut positif warga Sleman. Rendi, 30, salah satunya. “Apalagi fasilitas ini gratis. Masyarakat harus sama-sama merasa handarbeni dan ikut merawat supaya awet,” ucapnya.

Rendi merasa nyaman berolahraga di Lapangan Beran karena di tiap sudut tersedia sarana cuci tangan dan sabun dengan air mengalir. (*/yog) 

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)